Berikut tips dari Analyst Digital Forensic Ruby Alamsyah untuk mencegah kejadian tersebut. Sebagai nasabah bank yang aktif menggunakan layanan perbankan digital, harus memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi. Hal ini agar terhindar dari pencurian uang di rekening menggunakan skimming.
Pertama, nasabah harus aktif melakukan pemeriksaan histori atau sejarah transaksi yang dilakukan. Misalnya rajin memeriksa mutasi rekening baik di mesin ATM, internet banking hingga mobile banking.
"Pengecekan histori transaksi harus sering dilakukan, karena jika kita tahu ada transaksi mencurigakan bisa langsung dilaporkan," kata Ruby saat dihubungi detikFinance, Rabu (13/3/2018).
Kedua, aktifkan notifikasi atau pemberitahuan melalui sms. Biasanya, notifikasi ini bisa diatur oleh nasabah misalnya untuk transaksi di atas Rp 1 juta maka bank akan menginformasikan kepada nasabah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keempat, sebelum bertransaksi di mesin ATM perhatikan apakah ada hal-hal yang mencurigakan. Misalnya pada mulut pembaca kartu harus diperhatikan dengan seksama.
"Bisa dilihat ya di mulut tempat masuk kartu, kalau ada alat tambahan yang mencurigakan, misalnya bisa digoyang goyang itu langsung laporkan saja ke bank. Biasanya pelaku hanya pakai double tape untuk menempel," imbuh dia.
Selain di mesin ATM, skimming juga bisa menyerang internet banking. Ruby mengatakan jangan sekali-kali menggunakan jaringan publik WiFi atau perangkat publik untuk menggunakan internet banking. Hal ini untuk mengurangi risiko penyalinan sata oleh pelaku skimming.
Dia menambahkan, perhatikan situs bank yang asli. Jangan sampai situs tersebut disusupi peretas dengan tindakan phising atau penyamaran dan menjadi situs palsu.