Rekening tabungan tersebut digunakan salah satu nasabah tersebut untuk membiayai operasional klinik yang dirintisnya sejak 5 tahun lalu. Uang yang ada di dalam rekening tersebut digunakan untuk membayar tagihan obat dan menampung dana dari jasa klinik.
Sebulan sebelum uang di rekeningnya hilang, ia sempat meminta kartu debit baru ke BTN Perumnas Klender yang lokasinya tidak jauh dari kliniknya. Tak lama berselang, kartu debit tersebut pun didapatkannya namun dalam keadaan amplop yang sudah terbuka melalui perawatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekening tabungan tersebut pun tak pernah ia cek dengan rutin jumlah saldonya, pasalnya rekening tersebut dikhususkan untuk kliniknya seperti membayar tagihan obat dan memasukkan dana dari hasil jasanya.
Pihaknya baru sadar uang di rekeningnya dibobol pada Oktober 2018 usai pulang dari luar negeri. Uang yang seharusnya digunakan untuk membayar tagihan obat dan karyawan klinik pun terpaksa ditalangi dari dana pribadinya termasuk berutang
"Pulang dari luar negeri saya mau untuk bayar obat, loh kok nggak ada duitnya di Oktober," ujarnya.
Pihaknya pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke BTN namun tak menemui jalan keluar. BTN menemukan transaksi rekeningnya untuk membeli aplikasi Google melalui internet banking.
"Pembelian aplikasi Google lewat internet banking," katanya.
Padahal, ia tidak pernah mengaktifkan penggunaan internet banking melalui smartphone atau perangkat lainnya. Ia pun penasaran mencobanya langsung dan hanya dibutuhkan nomor kartu debit saja tanpa verifikasi tambahan.
Saldo di rekening tabungannya sebesar Rp 32 juta habis selama dua bulan. Dalam rekening yang dicetaknya dari BTN, dirinci bahwa saldo yang berkurang sekitar Rp 200.000-1,3 juta dengan frekuensi transaksi lebih dari satu kali setiap harinya.
"Oktober ke BTN, dia cek selidiki kemudian," ujarnya.
Pihaknya pun sudah menindaklanjuti kejadian tersebut ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan juga Bank Indonesia (BI) sejak Oktober 2017 lalu. Namun, sampai saat ini belum menemui jalan keluar.
"Udah dilaporkan ke OJK udah dilaporkan ke BI. Saya sebelum laporin, saya cek kenapa hilangnya. Saya ke BTN nggak jelas juga loh kok saya nggak merasa ini daftar ke internet banking kok ada pembelian aplikasi," katanya.
Ia mengaku rekening tersebut masih aktif sampai sekarang untuk menampung dananya jika bisa kembali. Jika uang di rekeningnya bisa kembali lagi, ia langsung memindahkan uang tersebut ke rekening bank lain. (ara/ang)