"Kemampuan bank membaik tercermin dari CAR, rasio permodalan yang kuat di level 22,67%," ujar Wimboh usai rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018).
Risiko kredit yang dilihat dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) juga masih berada di level aman, di bawah 5% dan cenderung menurun. Penurunan NPL seiring dengan konsolidasi bank.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Industri Keuangan Non Bank (IKNB) juga tercatat baik. Kondisi pasar modal terbilang masih baik meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun belakangan ini.
Gejolak IHSG yang menurun disebabkan karena faktor eksternal. Namun, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena kondisi ekonomi dalam negeri masih terbilang apik.
"OJK memantau perkembangan dan mencermati sektor jasa keuangan, volatilitas di pasar saham, sektor jasa keuangan terdampak gejolak eksternal. Kapasitas domestik masih tinggi seiring perbaikan prospek ekonomi domestik dan juga masih terjaga," tutur Wimboh.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah mengatakan, pihaknya memantau simpanan masyarakat di bank dan bagaimana kondisi stabilitas sistem keuangan. Ia mengatakan, jumlah simpanan nasabah di bank cenderung tidak mengalami perubahan yang signifikan.
"Kuartal I bulan April ini pergerakan simpanan di perbankan kita relatif tetap normal nggak ada gejala penarikan dana yang berlebihan," ujar Halim.
Besaran bunga simpanan perbankan mengalami penurunan berdasarkan pengamatan LPS.
"Dalam konteks pergerakan tingkat bunga simpanan sampai saat ini bunga simpanan pada bank yang jadi rujukan LPS miliki kecenderungan turun, sebelumnya meski sudah landai, terutama pada BUKU bank III dan IV cenderung landai dan ada kemungkinan meningkat," kata Halim. (ara/ang)