Dari data BI Pertumbuhan M2 didukung oleh akselerasi pertumbuhan uang kuasi dari 4,8% (yoy) pada Mei 2018 menjadi 5,2% (yoy) pada Juni 2018. Namun, pertumbuhan M2 tertahan oleh komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) yang tumbuh 8,2% (yoy), melambat dibandingkan dengan 10,1% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Kemudian pertumbuhan uang beredar dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan aktiva luar negeri bersih di tengah perlambatan pertumbuhan aktiva dalam negeri bersih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pertumbuhan M2 tertahan oleh perlambatan pertumbuhan aktiva dalam negeri bersih dari 8,3% (yoy) menjadi 6,9% (yoy) pada Juni 2018. Hal itu dipengaruhi oleh tagihan kepada pemerintah pusat yang tumbuh 8,3% (yoy), lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 8,7% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, posisi kredit yang disalurkan perbankan tercatat Rp4.992,3 triliun atau tumbuh 10,5% (yoy), meningkat dari 10,2% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Selain uang beredar, peningkatan suku bunga kebijakan relatif belum berdampak terhadap suku bunga kredit dan simpanan. "Pada Juni 2018, rata-rata tertimbang suku bunga kredit perbankan tercatat sebesar 11,05% atau turun 1 basis poin dari bulan sebelumnya," imbuh dia.
Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka bergerak bervariasi. Suku bunga simpanan dengan tenor 6, 12, dan 24 bulan pada Juni 2018 masing-masing tercatat sebesar 6,12%, 6,32%, dan 6,68%, turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,14%, 6,34%, dan 6,74%. Namun, suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1 dan 3 bulan tercatat mengalami peningkatan dari sebesar 5,64% dan 5,79% menjadi 5,74% dan 5,83%.











































