"Sinergi BUMN yang terjalin antara Garuda Indonesia dan Askrindo ini tentunya kami harapkan dapat semakin menunjang upaya kami dalam mengembangkan bisnis perusahaan yang secara berkelanjutan," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury di kantor Garuda Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2018).
KIK EBA GIAA01 merupakan instrumen sekuritisasi aset keuangan pertama di Indonesia yang menjadikan hak pendapatan atas penjualan tiket pesawat sebagai agunan. Pendapatan dari penjualan tiket yang diagunkan yaitu rute penerbangan Jeddah dan Madinah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Produk investasi ini memiliki total nilai sebesar Rp 2 triliun yang terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas A dan kelas B. KIK EBA GIAA01 kelas A dilakukan melalui penawaran umum kepada investor strategis dan dilakukan melalui pencatatan di BEI dan mendapat rating AA+ dari Pefindo dengan tingkat imbal hasil sebesar 9,75% dengan tenor lima tahun dan tanggal jatuh tempo 27 Juli 2023 dengan nilai mencapai Rp 1,8 triliun," jelas dia.
Sementara Untuk KIK EBA GIAA01 kelas B dilakukan melalui penawaran terbatas dengan nilai Rp 200 miliar untuk tenor sejenis dan tingkat imbal hasil yang tidak tetap.
EBA tersebut dijaminkan Askrindo. Dari perjanjian tersebut, Plt Direktur Utama Askrindo Sabdono menjelaskan secara rinci, tujuan perjanjian kerja sama ini adalah membangun sinergi BUMN serta saling mendukung antar BUMN dan juga memberikan pelayanan terbaik kepada kedua belah pihak dengan prinsip saling bermanfaat dan saling menguntungkan.
"Terobosan baru dalam perjanjian kerja sama ini dan juga pada industri asuransi adalah PT Askrindo menjamin instrumen sekuritisasi aset keuangan yang diterbitkan PT Garuda Indonesia dengan aset dasar yang dijadikan jaminan berupa hak atas pendapatan penjualan tiket rute penerbangan Jeddah dan Madinah milik Garuda Indonesia," tambahnya.
Skema penjaminan seperti ini merupakan yang pertama kali dilakukan dalam bisnis asuransi sehingga Askrindo bangga turut berpartisipasi dalam penerbitan KIK EBA GIAA01 yang merupakan pelopor instrument sekuritisasi asset keuangan pertama di Indonesia.
Selain memberikan jaminan KIK EBA, Askrindo juga melakukan perluasan kerja sama dari yang telah ada selama ini, yakni Personal Accident Haji Insurance, Personal Accident and Lost License Insurance, Asuransi Penanggungan untuk Tanggung Jawab Angkutan Udara serta Cash In Safe & Cash In Transit Insurance.
Adapun potensi kerja sama lainnya ialah Surety Bond, Customs Bond Dan Kontra Bank Garansi, selain itu juga ada Asset Non Aircraft Insurance, Aircraft Insurance, Director & Officer Insurance, Personal Accident Insurance for Passenger serta produk produk lainnya," ujar Sabdono. (ara/ara)