Dalam kesempatan itu Menteri Keuangan Sri Mulyani tercetus ide untuk membuat asuransi demi menjaga ekosistem.
"Seperti diketahui populasi terumbu karang kita adalah yang terbesar di dunia dan aktivitas kita bisa merusak terumbu karang tersebut. Kegiatan ini membuat saya berpikir bagaimana kalau kita membuat asuransi terhadap terumbu karang-terumbu karang ini," kata Sri Mulyani di Nusa Dua, Minggu (7/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani menambahkan akan mengusulkan ekosistem terumbu karang di Indonesia sebagai aset dunia. Sehingga diharapkan masyarakat sadar untuk menjaga lingkungan.
"Kita akan diskusikan ini sebagai asuransi terhadap aset dunia karena terumbu karang ini bukan saja milik Indonesia. Kita juga harus mulai memikirkan untuk merubah perilaku dan gaya hidup untuk tidak memperburuk keadaan terumbu karang tersebut," terangnya.
Kegiatan penanaman pohon itu juga dihadiri Managing Director IMF Christine Legarde, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, dan Gubernur Bank Indonesia. Mereka turut mengerjakan langsung pemasangan coral pada struktur penyangga yang kemudian diletakkan di dasar laut oleh para relawan.
Dalam kesempatan itu juga, Menko Maritim Luhut Pandjaitan juga mengajak para hadirin untuk melirik investasi laut, bukan saja di wilayah berbasis lahan.
"Yang ramai dibicarakan saat ini bagaimana pemerintah dan masyarakat dapat mengalihkan risiko kepada pihak ketiga untuk melindungi lingkungan laut. Yang artinya, mengasuransikan wilayah laut kita. 95% lautan dunia belum dieksplorasi," ajaknya. (ams/dna)