Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengibaratkan dominasi perekonomian negara maju yang terus mendominasi seperti halnya serial Game of Thrones.
Hal itu diungkapkannya pada saat menjadi pembicara kunci plenary session IMF-WB 2018 di Nusa Dua Hall, Bali, Jumat (12/10/2018).
Jokowi menceritakan dalam satu dekade terakhir negara maju telah mendorong ekonomi negara-negara berkembang untuk lebih terbuka dan ikut terlibat dalam keuangan terbuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkat kepedulian dan bantuan dari ekonomi negara maju, lanjut Jokowi, negara-negara berkembang mampu memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi dunia.
Namun, akhir-akhir ini, kata dia, hubungan antar negara ekonomi maju semakin lama semakin terlihat seperti Game of Thrones. Balance of power dan aliansi antar negara-negara ekonomi maju sepertinya tengah mengalami keretakan. Lemahnya kerja sama dan koordinasi telah menyebabkan banyak masalah.
"Seperti peningkatan drastis harga minyak mentah dan juga kekacauan di pasar mata uang yang dialami negara-negara berkembang," ujar dia.
Dia menjelaskan, dalam serial Game of Thrones, sejumlah Great Houses, Great Families, bertarung antara satu sama lain untuk mengambil alih kendali The Iron Throne. Mother of Dragons menggambarkan siklus kehidupan.
Namun, kata Jokowi, para negara besar atau Great Houses itu lupa jika hanya sibuk bertarung satu sama lain mengamankan ekonominya masing-masing.
Dengan adanya kekhawatiran ancaman evil winter tersebut, Mantan Wali Kota Solo ini menuturkan akhirnya para negara maju sadar untuk mengalahkan evil winter dengan kekuatan bersama.