Sekilas tak ada yang berbeda dari warung atau toko kelontong milik Sugiono di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Sama seperti toko kelontong lainnya, Sugiono menjual aneka sembako dan BBM. Namun tokonya terlihat selalu ramai. Berdasarkan pantauan detikFinance, dalam setengah jam ada enam warga yang datang ke toko Sugiono.
Selain menjual sembako, Sugiono juga berprofesi sebagai agen BRILink, perluasan layanan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di daerah perbatasan maupun kepulauan. Di warungnya, warga bisa melakukan ragam transaksi perbankan seperti tarik tunai, setor tunai, hingga melakukan transfer dan pembayaran token listrik, pulsa, dan lain-lain.
Per Desember 2018, transaksi Sugiono sebagai agen BRILink mencapai Rp 2,3 miliar dengan jumlah transaksi 1.627 kali. Angka ini mengantarkan Sugiono menjadi agen BRILink dengan transaksi paling tinggi di Kepulauan Seribu pada 2018.
"Perputaran uang di sini bisa banyak karena tahun ini sedang ada proyek pembangunan juga. Tahun ini kan SMK di sini habis direnovasi. Semua pembayaran kayak menggaji tukang bangunan dan transfer dari darat ya di sini," ujar Nova (23) yang merupakan anak Sugiono, Kamis (21/2/2019) lalu.
Selain menjual sembako, Sugiono juga berprofesi sebagai agen BRILink, perluasan layanan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di daerah perbatasan maupun kepulauan. Di warungnya, warga bisa melakukan ragam transaksi perbankan seperti tarik tunai, setor tunai, hingga melakukan transfer dan pembayaran token listrik, pulsa, dan lain-lain.
Per Desember 2018, transaksi Sugiono sebagai agen BRILink mencapai Rp 2,3 miliar dengan jumlah transaksi 1.627 kali. Angka ini mengantarkan Sugiono menjadi agen BRILink dengan transaksi paling tinggi di Kepulauan Seribu pada 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyaknya transaksi yang masuk juga berkat sosok Sugiono atau yang sakrab dipanggil Pak Ndut di kalangan warga Pulau Tidung. Pasalnya, keputusan Sugiono menjadi agen BRILink adalah memudahkan masyarakat Pulau Tidung bertransaksi tanpa harus menyeberang ke darat.
"Bapak kasih tau saya, jadi agen BRILink ini tujuan awalnya ya ingin membantu masyarakat sini. Hitung-hitung bisa mengembangkan ekonomi mereka dari transaksi di sini kan. Kita aja bisa dipermudah dengan adanya kapal Bank BRI, kenapa kita nggak jadi agen BRILink aja," katanya.
Nova mengatakan untuk mengundang masyarakat agar bertransaksi di tokonya adalah dengan memberi tahunya dari mulut ke mulut. Belum lagi ayahnya Sugiono sejak 2012 mencoba peruntungan berbisnis di Pulau Tidung sehingga mengenal banyak orang.
![]() |
"2012 bapak pindah ke Pulau Tidung dari Lamongan. Sebelumnya kerja jadi kuli barang angkut galon di kapal, terus coba usaha tambal ban, buka warung soto. Sampai sekarang juga sambilan ambil rumput laut dan menjual besi kalau ada proyek," jelas wanita yang sehari-harinya ikut menjaga toko.
Diakuinya saat ada proyek pembangunan SMK, transaksi dan perputaran uang di tokonya pun meningkat. Jika biasanya seminggu perputaran uangnya antara Rp 30-40 juta, saat ada proyek pembangunan bisa mencapai Rp 80 juta.
"Proyek SMK ini kan digajinya per 2 minggu. Jadi 2 minggu sekali pasti ada transaksi di sini. Selain dari perusahaan yang menggaji, tukang bangunan itu kan juga transfer ke keluarga, ke kampung. Lumayan lah proyek ini 4-5 bulanan, 1 orang bisa transfer Rp 2-3 juta," paparnya.
Diakuinya saat ada proyek pembangunan SMK, transaksi dan perputaran uang di tokonya pun meningkat. Jika biasanya seminggu perputaran uangnya antara Rp 30-40 juta, saat ada proyek pembangunan bisa mencapai Rp 80 juta.
"Proyek SMK ini kan digajinya per 2 minggu. Jadi 2 minggu sekali pasti ada transaksi di sini. Selain dari perusahaan yang menggaji, tukang bangunan itu kan juga transfer ke keluarga, ke kampung. Lumayan lah proyek ini 4-5 bulanan, 1 orang bisa transfer Rp 2-3 juta," paparnya.
Sehari-harinya warung Sugiono melayani ragam transaksi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Nova mengaku transaksi sehari-hari yang paling banyak dilakukan adalah transfer online.
"Sehari bisa ada 2-3 orang yang transfer belanja online. Ya rata-rata remaja, mereka beli kerudung, baju couple, macam-macam lah. Walaupun nominalnya nggak banyak, tapi sering," ujarnya.
Ia mengungkapkan pendapatan dari agen BRILInk bisa mencapai Rp 2 juta per bulannya. Ketika transaksi ramai seperti ada proyek pembangunan, ia bisa mengantongi keuntungan Rp 3 juta per bulan.
Nova juga mengatakan dengan adanya agen BRILink dan Teras BRI Kapal Bahtera Seva I, kebutuhan masyarakat Pulau Tidung bisa terpenuhi dengan mudah.
"Adanya agen BRILink ya semakin memudahkan. Nggak perlu menunggu kapal yang datangnya hanya Kamis untuk transfer, menabung, atau pinjam uang. Di sini kan bisa setiap hari. Adanya kapal Bank BRI juga sekarang lebih mudah udah tarik tunai habis gajian," pungkasnya.
Baca berita lainnya mengenai Teras BRI Kapal Bahtera Seva di Ekspedisi Bahtera Seva.