Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menjelaskan dari penyaluran kredit tersebut Bank Mandiri berhasil mencatatkan laba bersih Rp 7,2 triliun atau naik 23,4% dibandingkan periode yang sama sebelumnya.
Siddik menjelaskan untuk rasio non performing loan (NPL) tercatat 2,68% lebih rendah dibandingkan kuartal I 2018 3,32%. Hal ini menyebabkan perseroan memangkas alokasi biaya pencadangan menjadi Rp 2,8 triliun dari sebelumnya Rp 3,8 triliun. Siddik mengatakan hal ini merupakan cerminan perbaikan kualitas kredit yang lebih efektif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan untuk penyaluran kredit produktif tercatat sebesar Rp522,6 triliun atau 76,3% dari portofolio kredit bank only. Rinciannya, kredit modal kerja (bank only) sebesar Rp295,8 triliun atau tumbuh 7% yoy dan kredit investasi mencapai Rp226,7 triliun, naik 13,6% yoy.
Siddik menambahkan, laju ekspansi perseroan itu ditopang oleh dua segmen utama, yakni Corporate dan Retail, terutama kredit micro dan consumer.
Pada akhir Maret 2019, pembiayaan segmen corporate mencapai Rp301,9 triliun, tumbuh 17,9% yoy, segmen micro banking tumbuh 24,4% yoy menjadi Rp106,5 triliun, dan kredit consumer tumbuh 9,2% YoY menjadi Rp87,2 triliun.
Hingga Maret 2019, kredit infrastruktur yang telah disalurkan Bank Mandiri sebesar Rp177,8 triliun. Kredit tersebut disalurkan kepada 7 sektor utama yakni transportasi (Rp38,9 triliun), tenaga listrik (Rp 35,6 triliun), migas & energi terbarukan (Rp27,4 T), konstruksi (Rp20,5 triliun), Jalan tol (Rp17,7 triliun), telematika (Rp16,8 triliun), perumahan rakyat & fasilitas kota (Rp9,6 triliun), dan infrastruktur lainnya (Rp11,3 triliun).
"Tak hanya secara individu, komitmen kami dalam mendukung percepatan penyediaan infrastruktur ini juga telah direalisasikan melalui kerjasama sindikasi pembiayaan dengan lembaga keuangan lain. Tercatat, hingga Maret 2019, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sindikasi sebesar Rp 66,7 triliun atau secara tahunan berhasil tumbuh 37,6%" katanya.
Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) disalurkan mencapai Rp5,17 triliun atau sekitar 20% dari target tahun 2019. Adapun 51% dari nilai tersebut atau Rp2,64 triliun telah disalurkan kepada sektor produksi, yakni pertanian, perikanan, industri pengolahan dan jasa produksi. Sejak pertama kali disalurkan hingga Maret 2019, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp71,1 triliun kepada lebih dari 1,32 juta debitur di seluruh Indonesia.