Ada Kabar Demo Lanjutan, Pegawai BNI Hong Kong Antisipasi Pindah Ngantor

Ada Kabar Demo Lanjutan, Pegawai BNI Hong Kong Antisipasi Pindah Ngantor

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 20 Jun 2019 14:55 WIB
Foto: Dok. BNI
Jakarta - Bank Negara Indonesia (BNI) cabang Hong Kong mengantisipasi keamanan bila para demonstran kembali berkumpul di pusat kota. Antisipasi yang dilakukan ialah memindahkan operasional ke kantor cadangan yang tak jauh dari lokasi kantor pusat.

Antisipasi tersebut direncanakan karena adanya kabar kerumunan massa besok, Jumat (21/6/2019). Demonstran Hong Kong menuntut Kepala Ekstekutif Carrie Lam untuk mundur dari jabatannya. Keputusan tersebut ditunggu hingga sore ini, pukul 17.00 waktu setempat.

Apabila tak ada respon, maka massa akan berkumpul lagi besok. Namun, kondisi pusat kota Hong Kong hari ini aman terkendali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini nggak ada keramaian mbak. Informasi yang kami terima dari KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) hari ini ada dateline minta Carrie Lam mundur jam 5 sore ini. Kalau tidak direspon mereka (demonstran) merencanakan demo hari Jumat besok," ungkap General Manager BNI Cabang Hong Kong Wan Andy Aryadi kepada detikFinance, Kamis (20/6/2019).

Andy mengatakan layanan operasional BNI di kantor pusat akan dipindah ke kantor cadangan yang jaraknya sekitar 15 kilometer (km). Hal tersebut akan dilakukan apabila kerumunan massa menghambat pegawai kantor pusat BNI Cabang Hong Kong untuk bekerja.

"Di samping itu jika kita ternyata tidak bisa mengakses gedung kantor kita, back up site kita yang lokasinya di Kwai Fong sekitar 15 km dari kantor BNI sudah kita siapkan," kata Andy.


Namun, ia menegaskan sejauh ini operasional kantor pusat BNI cabang Hong Kong berjalan normal dan tak ada hambatan karena adanya demo ini. Ia pun mengatakan, sejauh ini BNI cabang Hong Kong tak mengalami kerugian.

"Nggak pernah (tutup operasional), kita tetap bisa beroperasi seperti biasa. Paling kita mempercepat proses transaksi sehingga pegawai yang lokasi tempat tinggalnya jauh bisa meninggalkan kantor lebih cepat, karena transportasi umum sekitar kantor memang berhenti. Jadi sejauh ini nggak ada kerugian material juga ya," tegas Andy.

Lalu, untuk pelayanan pengiriman uang ke luar negeri atau pun ke RI, Andy mengatakan tetap buka seperti biasa. Akan tetapi, ia sebelumnya mengatakan bahwa pelayanan remitansi biasanya ramai di akhir pekan karena para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) baru beraktivitas mengirim uang ke RI ketika hari libur bekerja.

Namun, imbasnya dari demo ini layanan remitansi BNI cabang Hong Kong sepi. Penyebabnya adalah akses menuju kantor layanan remitansi yang sulit karena transportasi umum banyak yang tak beroperasi.

"Hari minggu kantor cabang tutup, tapi kantor remittance tetap buka. Cuma sepi banget ya, PMI-nya (Pekerja Migran Indonesia) mungkin tertahan karena transportasi umum tidak beroperasi," jelas Andy.

(fdl/fdl)

Hide Ads