Tips Pilih Asuransi Biar Nggak Kena Gagal Bayar Seperti Jiwasraya

Tips Pilih Asuransi Biar Nggak Kena Gagal Bayar Seperti Jiwasraya

Hendra Kusuma - detikFinance
Minggu, 19 Jan 2020 09:01 WIB
Foto: Andhika Akbarayansyah/Tim Infografis
Jakarta - Kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menandakan bahwa masyarakat Indonesia masih minim pengetahuan mengenai produk asuransi. Jika dicermati lebih dalam, biasanya produk asuransi sangat bermanfaat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Sayangnya para nasabah Jiwasraya banyak yang hanya tergiur oleh bunga tinggi dari produk JS Saving Plan. Jika literasi atau pemahaman masyarakat tinggi akan produk asuransi seharusnya tidak akan berani membeli produk JS Saving Plan.

JS Saving Plan merupakan produk dengan cost of fund (COF) sangat tinggi di atas bunga deposito dan obligasi mencapai 9-13% yang ditawarkan secara masif sejak 2015. Nasabah juga bisa mengambil dananya hanya dalam jangka waktu satu tahun. Tentu detil produk tersebut bukan murni asuransi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agar tidak terjebak saat membeli produk asuransi, pengamat asuransi Irvan Rahardjo menyarankan masyarakat membeli produk yang sifatnya proteksi. seperti asuransi kecelakaan, kesehatan, hingga kematian.

"Jadi kembali lagi kalau mau beli proteksi beli produk proteksi. Apa saja, ya polis kematian, kecelakaan, kesehatan, itu kan proteksi," kata Irvan usai menghadiri acara Polemik MNC Trijaya di Hotel Ibis, Jakarta, Sabtu (18/1/2020).


Jika ingin berinvestasi, Irvan menyarankan lebih kepada deposito, emas, reksa dana, bahkan ke tanah dan rumah.

Sementara itu, ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi menyarankan masyarakat jangan membeli produk asuransi yang digabungkan dengan investasi karena produk tersebut memiliki risiko tinggi.

"Jadi yang paling baik adalah produk asuransi, jangan dicampurkan produk investasi. Karena memang secara filosofi bicara produk investasi itu ya memang dia tipenya berbeda," kata Fithra.

Oleh karena itu, dirinya pun menyarankan agar masyarakat untuk membeli produk asuransi yang murni atau tidak dicampurkan dengan instrumen investasi. Selain itu, dirinya juga meminta agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lebih gencar lagi dalam meningkatkan literasi atau pemahaman masyarakat pada dunia keuangan beserta produknya.

"Produk asuransi apapun sangat baik buat masyarakat tergantung keperluannya, nature asuransi jiwa kan lebih ke individual, beda dengan asuransi lain, untuk itu kita harus tahu perlunya untuk apa," ungkap dia.

Hide Ads