Jika ingin berinvestasi, Irvan menyarankan lebih kepada deposito, emas, reksa dana, bahkan ke tanah dan rumah.
Sementara itu, ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi menyarankan masyarakat jangan membeli produk asuransi yang digabungkan dengan investasi karena produk tersebut memiliki risiko tinggi.
"Jadi yang paling baik adalah produk asuransi, jangan dicampurkan produk investasi. Karena memang secara filosofi bicara produk investasi itu ya memang dia tipenya berbeda," kata Fithra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Produk asuransi apapun sangat baik buat masyarakat tergantung keperluannya, nature asuransi jiwa kan lebih ke individual, beda dengan asuransi lain, untuk itu kita harus tahu perlunya untuk apa," ungkap dia.
(hek/dna)