Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Yudi Harymukti mengungkapkan uang palsu jika dilihat memiliki warna yang agak terang, kertas yang digunakan bisa lebih halus atau lebih kasar dibanding uang asli.
Hal ini karena uang palsu dicetak menggunakan printer laserjet dan inkjet. Dia menyebut uang palsu tidak memiliki tanda air seperti yang ada pada uang asli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uang palsu yang beredar biasanya lebih mudah rusak atau luntur jika kena air.
Untuk mencegah menjadi korban penerimaan uang rupiah palsu, masyarakat dihimbau untuk dapat mengenali ciri keaslian uang rupiah melalui metode 3D (dilihat, diraba, diterawang), serta senantiasa menjaga dan merawat rupiah agar mudah mengenali keasliannya.
Dalam hal menemukan uang yang diragukan keasliannya, masyarakat dapat melakukan klarifikasi ke kantor BIa atau melalui bank terdekat, serta melaporkan kepada Kepolisian setempat apabila menemukan adanya tindak pidana pemalsuan uang rupiah di lingkungannya.
Bagaimana perkembangan peredarannya?
Simak Video "Video: Pabrik Uang Palsu Terkuak dari Temuan Tas di Stasiun Tanah Abang"
[Gambas:Video 20detik]