Jakarta -
Berita terpopuler detikFinance Senin (23/3/2020) tentang pegawai bank positif corona (covid-19). Kali ini, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengumumkan pegawainya ada yang positif corona (covid-19)
Menurut CEO Message yang disampaikan oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja disebutkan pegawai tersebut bekerja di Kantor Pusat BCA. Sebelumnya sejumlah bank swasta maupun BUMN telah mengumumkan pegawai mereka yang positif corona.
Pengin tahu informasi lengkap seputar pegawai bank yang positif corona? Baca 5 berita detikFinance terpopuler berikut ini.
Salah satu pegawai PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dinyatakan positif Covid-19 alias virus corona. Dalam CEO Message yang disampaikan oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja disebutkan pegawai tersebut bekerja di Kantor Pusat BCA.
"Iya benar, kita transparan (pegawai positif Covid-19)," ujar Jahja saat dikonfirmasi terkait CEO Message, Senin (23/3/2020).
"Hari ini, mewakili keluarga besar BCA dengan rasa empati mendalam, dengan berat hati, saya ingin menyampaikan bahwa beberapa saat lalu, manajemen mendapat laporan resmi salah satu rekan kita di BCA positif Covid-19," ujar Jahja dikutip dari surat edaran tersebut.
Baca selengkapnya di sini:
Pegawai BCA Positif CoronaSejumlah bank mengumumkan pegawainya positif Covid-19 atau virus corona. Pernyataan ini dimulai sejak pekan lalu di mana salah satu bank swasta mengumumkan ada pegawainya yang positif, kemudian diikuti bank BUMN hingga terbaru hari ini bank swasta juga mengumumkan pegawainya positif dan telah diisolasi.
Berikut daftar bank yang pegawainya positif dan sudah mengambil langkah cepat untuk pencegahan:
Baca selengkapnya di sini: Daftar Bank yang Pegawainya Positif Corona
Di tengah geger virus corona, banyak toko online di sejumah e-commerce yang menjual produk atau alat kesehatan (alkes) hingga bahan pokok sehari-hari dengan harga yang melambung. Menanggapi hal tersebut, salah satu e-commerce lokal yakni Tokopedia langsung mengambil sikap tegas.
"Menanggapi harga atau judul atau deskripsi tidak wajar atas produk kesehatan maupun kebutuhan pokok lain sebagai dampak dari COVID-19, Tokopedia telah menutup permanen ribuan toko online dan melarang tayang puluhan ribu produk yang terbukti melanggar," ujar VP of Corporate Communcations Tokopedia, Nuraini Razak dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Senin (23/3/2020).
Selain itu, Tokopedia juga memotong biaya layanan hingga 100% untuk penjual di kategori produk kesehatan dan kebutuhan pokok lain.
Baca selengkapnya di sini: Pedagang Patok Harga Gila-gilaan di Tokopedia, Ini Sanksinya
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi terus menguat karena masih dibayangi ketidakpastian dari sisi eksternal mulai dari stimulus Amerika Serikat (AS) hingga harga minyak dunia yang merosot tajam.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengungkapkan sementara itu dari dalam negeri jumlah orang yang positif virus corona di Indonesia meningkat menjadi 579.
Baca juga: Duh! Dolar AS Dekati Rp 17.000
Kemudian pasien yang meninggal menjadi 49 dan 30 orang dinyatakan sembuh. Hal ini terdeteksi setelah alat pendeteksi virus corona didatangkan dari China dan disebarkan ke rumah sakit baik pemerintah maupun swasta.
"Sedangkan yang belum terdeteksi kemungkinan masih cukup banyak sehingga wajar kalau arus modal kembali keluar dari pasar dalam negeri dan Imbasnya IHSG dan mata uang garuda terus tersungkur. Ada kemungkinan IHSG ke level terendahnya di 3.800 dan rupiah ke Rp 17.000," kata dia dalam keterangannya, Senin (23/3/2020).
Baca selengkapnya di sini: Dolar AS Diprediksi Tekan Rupiah hingga Rp 17.000
Pengusaha yang menyewa toko-toko di mal mengaku merugi karena sepinya pengunjung mal imbas virus corona. Untuk itu, pengusaha meminta bantuan ke pemerintah agar usaha mereka bisa tetap berjalan.
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah berharap pemerintah membantu pengusaha di sektor ritel untuk menggaji karyawan. Pasalnya, pengusaha sudah tidak punya pendapatan untuk memberi gaji.
"Sekarang kami hanya bisa minta bantuan ke pemerintah. Kami tidak akan mampu bertahan kalau pemerintah tidak membantu kami segera. Harus ada bantuan pemerintah pusat untuk kami membayar karyawannya saja. Pengusahanya sih nggak papa, karyawannya ini bagaimana," kata Budi kepada detikcom, Minggu (22/3/2020).
Baca selengkapnya di sini: Mal Sepi, Pengusaha Minta Pemerintah Bantu Gaji Karyawan
Halaman Selanjutnya
Halaman