Ketua APPI Suwandi Wiratno mengatakan nilai pokok utang yang dari kontrak yang disetujui mencapai sekitar Rp 80,5 triliun. Adapun, total kontrak yang mengajukan restrukturisasi mencapai 3,08 juta atau sekitar 485 ribu masih diproses.
"Data per 2 Juni ada ada 2,6 juta kontrak yang kita bantu restrukturisasi dari 3 juga kontrak yang mengajukan," kata Suwadi dalam acara Markplus Industry Roundtable sektor Multifinance via virtual, Selasa (16/5/2020).
Suwandi menyebut, saat ini ada 183 perusahaan pembiayaan atau multifinance di Indonesia dengan total aset mencapai Rp 543,2 triliun. Seluruh perusahaan itu mempekerjakan hampir sekitar 225 ribu orang.
Di tengah ketidakpastian akibat Corona, Suwandi meminta pihak pemerintah maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun memberikan relaksasi kepada perusahaan leasing di Indonesia.
"Situasinya tentu membuat kita dalam dilema atau andilau antara dilema dan galau buat kita semua karena posisi perusahaan pembiayaan ada di tengah, karena kita menyalurkan pembiayaan ke debitur kita, makanya saat bantu restrukturisasi, lalu bagaimana kewajiban kami ke perbankan, makanya kami kerja sama dengan OJK yang bantu berbicara dengan perbankan," ujarnya.
Menurut Suwandi, ada beberapa strategi yang akan dijalankan perusahaan multifinance nasional agar tetap tumbuh di tengah pandemi Corona. Pertama, perencanaan yang fleksibel, kedua adalah berani menghadapi ketidakpastian. Ketiga, bisa beradaptasi dengan situasi apapun.
Keempat, siap mengantisipasi semua risiko yang terjadi. Keenam, bisa memetakan titik lemah kondisi perusahaan.
"Contoh small disiplin di tengah pandemi, kami lakukan hal simpel dengan bekerja dari rumah tapi bisa produktif, kita lakukan meeting agar collection tetap tinggi, hasilnya di tempat saya bisa 80-95% collection, kehati-hatian dalam menyetujui, kehati-hatian kita juga harus dengan spirit yang tinggi, agar WFH dengan enaknya atau santai bahkan harus lebih produktif," ungkapnya.
(hek/dna)