Bagaimana Kondisi Perbankan di Tengah Pandemi Corona?

Bagaimana Kondisi Perbankan di Tengah Pandemi Corona?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 13 Jul 2020 18:21 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto

Saat ini aturan CAR dan NPL tersebut berlaku umum, sehingga dalam situasi COVID-19 seperti ini aturan tersebut juga masih tetap digunakan.

"Memang ada sedikit relaksasi sampai Maret 2021 pada aturan CAR terkait Capital Conservation Buffer dan ATMR (bagi BUKU III dan IV). Tetapi intinya, justru COVID-19 ini menguji apakah aturan CAR dan NPL tersebut memang terbukti relevan untuk merepresentasikan stabilitas perbankan," tambah dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara menanggapi keberadaan bank jangkar sebagaimana diatur dalam Perppu No 1 Tahun 2020 untuk antisipasi risiko sistemik industri perbankan nasional (ulasan dari sisi optimisme), Eko menilai program tersebut untuk menekan risiko bank rush atau bank run. Apalagi bank jangkar berisi bank-bank besar yang 51% saham dimiliki WNI.

"Jadi dari sisi positifnya risiko yang mungkin saja terjadi di tengah pandemi COVID-19, di mana jika ada bank-bank 'bermodal cekak' dan likuiditas mulai tersendat maka jika bermitra dengan bank-bank jangkar tersebut memang akan mengurangi aspek risiko bank rush atau bank run," katanya.

ADVERTISEMENT

Dia menyebutkan mekanisme bermitra dan aturan dari regulator harus lebih diperjelas hal ini agar tidak menimbulkan risiko reputasi karena ada juga potensi sulitnya 'menjodohkan' bank yang mengalami kesulitan likuiditas dengan bank yang masih sehat.

Eko menambahkan, memang ada bank yang memerlukan suntikan modal. Akan tetapi sebaiknya langkah suntikan modal ini dilakukan melalui mekanisme pasar. Sebab, katanya, krisis likuiditas ini akan teratasi jika ekonomi mulai pulih. "Ekonomi akan membaik jika pandemi teratasi," ujarnya.



Simak Video "Video: Momen Teume Nobar TREASURE di Area Outdoor Allo Bank Festival 2025"
[Gambas:Video 20detik]

(kil/ara)

Hide Ads