Salurkan Pinjaman Saat Pandemi, Pegadaian Cetak Omzet Rp 80,4 T

Salurkan Pinjaman Saat Pandemi, Pegadaian Cetak Omzet Rp 80,4 T

Yudistira Imandiar - detikFinance
Rabu, 29 Jul 2020 22:57 WIB
PT Pegadaian Persero saat Ramadan
Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance
Jakarta -

PT Pegadaian (Persero) mencatatkan omzet Rp 80,4 triliun di semester I 2020. Angka tersebut naik 18,8% dibandingkan besaran omzet di periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 67,7 triliun.

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto merinci, dari keseluruhan pinjaman yang disalurkan Pegadaian, sekitar 60% bersifat produktif, sedangkan sisanya 40% bersifat konsumtif. Pegadaian, kata dia, juga terus mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui penyaluran pinjaman kepada masyarakat.

"Sebagai BUMN, Pegadaian terus konsisten mendukung program pembangunan ekonomi, apalagi saat ini masyarakat tengah menghadapi ketidakpastian akibat pandemi COVID-19. Kami juga bersyukur, meskipun kondisi global kurang bersahabat, penyaluran pinjaman perseroan masih relatif aman. Sampai akhir Juni 2020 NPL tercatat 2,37%. Artinya masih di bawah rata-rata NPL industri keuangan," ujar Kuswiyoto dalam keterangan tertulis, Rabu (29/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, Pegadaian menunjukkan performa kinerja positif. Hal itu dapat dilihat dari outstanding loan (OSL) per 30 Juni 2020 yang mencapai Rp 53 triliun, naik 21,3% dibandingkan OSL periode yang sama tahun 2019, yaitu Rp 43,6 triliun.

Aset perusahaan juga naik 22,0% dari Rp 56,1 triliun menjadi Rp 68,4 triliun. Peningkatan tersebut, imbuh Kuswiyoto, mendorong perseroan untuk meningkatkan kinerja produk gadai sebagai bisnis utamanya.

ADVERTISEMENT

"Kami terus meningkatkan sistem layanan kepada nasabah-nasabah kami di seluruh wilayah Indonesia. Hingga Juni 2020 ini, jumlah nasabah perseroan tercatat sebanyak 15 juta orang. Tumbuh sebesar 26,6% dibanding Juni 2019 sebesar 11,9 juta orang," papar Kuswiyoto.

Dalam hal kinerja keuangan, sepanjang semester I tahun 2020 Pegadaian memperoleh pendapatan usaha Rp 10,1 triliun, naik 27,8% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 7,9 triliun. Sementara itu, laba bersih perseroan berada di angka Rp 1,5 triliun, setara dengan laba di periode yang sama tahun 2019.

Kuswiyoto menjabarkan, perseroan telah memiliki pondasi yang kuat dalam menjaga sustainibilitas kinerja perusahaan, dengan melakukan mitra sinergi untuk memperluas channel distribusi. Saat ini Pegadaian memiliki 716 mitra dari berbagai instansi.

Pegadaian, imbuh Kuswiyoto, memperluas basis nasabah melalui sistem keagenan. Hingga Juni 2020, terdapat 10.385 agen aktif. Program keagenan yang semula bersifat perorangan saat ini dikembangkan menjadi agen komunitas dan agen prioritas, hal ini dimaksudkan agar semakin banyak segmen masyarakat yang dapat dijangkau dan dilayani.

Mengenai upaya mencapai target bisnis di tengah kondisi pandemi ini, Kuswiyoto mengungkapkan perseroan menyusun strategi dengan menetapkan berbagai regulasi keringanan-keringanan untuk nasabah. Regulasi keringanan yang dikeluarkan Pegadaian salah satunya penurunan tarif bunga dari 1,2% menjadi 1% per 15 hari untuk roll over kredit gadai.

"Pegadaian terus melakukan relaksasi dengan perpanjangan masa bebas bunga atau grace period selama 30 hari. Tetapi kamu juga punya Gadai Peduli dimana nasabah nantinya dibebaskan bunga untuk pinjaman sampai dengan Rp 1 juta selama 3 bulan," tuntas Kuswiyoto.

(prf/hns)

Hide Ads