Jangan Lantas Panik! Ini Aksi Tipu-tipu Scam Kartu Kredit Terbaru

Jangan Lantas Panik! Ini Aksi Tipu-tipu Scam Kartu Kredit Terbaru

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 06 Agu 2020 17:10 WIB
Ilustrasi Penipuan Mama Minta Pulsa
Ilustrasi Penpiuan (Foto: Subastian Basith)
Jakarta -

Salah satu pengguna kartu kredit di bank swasta nasional menceritakan kepada detikcom jika dirinya mendapatkan sms OTP untuk transaksi di Akulaku dan perubahan password di Shopee jam 12.46.

Namun dia menyadari jika itu adalah rencana penipuan, karena beberapa menit sebelumnya ada nomor handphone yang menghubunginya. Dia tetap mendiamkan perubahan dan kode OTP yang masuk.

Kemudian ada nomor 021-29494277 yang mengaku dari bank penerbit kartu kredit dan menanyakan OTP yang dikirimkan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang tersebut menanyakan apakah pemegang kartu bersedia untuk melakukan penggantian kartu karena sebelumnya sempat ada oknum yang akan masuk.

Selanjutnya pemegang kartu memeriksa ke account relation terkait nomor tersebut. Ternyata memang modus ini biasa digunakan agar pemilik kartu kredit panik dan kemudian menyerahkan datanya. Biasanya penipuan ini lewat OTP dan kemudian ditelepon menggunakan nomor kantor.

ADVERTISEMENT

Menanggapi hal tersebut Direktur Eksekutif Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Marta mengungkapkan saat ini dengan berkembangnya teknologi banyak penjahat yang melakukan penyamaran menjadi bank atau instansi tertentu.

"Aplikasi untuk menyamarkan nomor telepon banyak bisa didownload dengan mudah memang," kata dia saat dihubungi detikcom, Kamis (6/8/2020).

Steve mengungkapkan asosiasi berupaya untuk menyampaikan ke konsumen agar tetap aman, jangan pernah memberikan PIN atau kode OTP kepada siapapun termasuk orang yang menyatakan dirinya dari bank.

"Jadi jangan panik dulu, harus diingat kalau bank itu tidak pernah meminta konsumen untuk menyebutkan nomor OTP dengan alasan apapun," kata dia.

Menurut Steve, modus yang digunakan oleh penipu itu adalah mereka berakting seolah akan membantu dan meminta konsumen untuk menyebutkan OTP yang masuk ke handphone pemegang kartu kredit.

Dia mengatakan biasanya, kejahatan seperti ini sudah terorganisir.

"Semua kejahatan-kejahatan ini biasanya ada motor penggeraknya," ujar dia.




(kil/dna)

Hide Ads