Restrukturisasi kredit kendaraan menjadi insentif yang diberikan pemerintah kepada masyarakat di tengah pandemi melalui perusahaan pembiayaan. Grup Astra Financial hingga hari ini sudah memberikan relaksasi cicilan kendaraan hingga Rp 30 triliun.
Director in Charge Astra Financial Suparno Djasmin menjelaskan, hingga Juli 2020 total restrukturisasi pembiayaan kendaraan sudah lebih dari 1 juta akun dengan nilai mencapai lebih dari Rp 30 triliun.
"Jadi ini memang utamanya paling banyak datangnya dari pinjaman sepeda motor," ujarnya dalam Konferensi Pers Public Expose Live 2020, Senin (24/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suparno merinci paling besar restrukturisasi terjadi di bulan April dan Mei 2020. Setelah itu pengajuan restrukturisasi sudah mulai melambat. Bahkan nasabah yang mendapatkan restrukturisasi sudah mulai membayarkan cicilannya kembali.
"Di Juli ini sudah relatif kecil sekali. Jadi kami perkirakan tambahannya tidak akan banyak. Bahkan kami melihat dari lebih dari 1 juta account dengan Rp 30 t banyak yang sudah kembali normal dan sudah membayar normal kembali," ujarnya.
"Jadi memang waktu PSBB dimana masyarakat tidak bisa aktivitas dan bekerja. Sehingga menahan bayar angsuran karena tidak ada penghasilan. Tapi begitu di Juni sudah diperlonggar kita melihat banyak yang kembali bayar angsuran, baik motor maupun mobil," tambahnya.
Astra Finance sendiri memberikan restrukturisasi pembiayaan itu melalui 3 perusahaan pembiayaannya yakni PPT Astra Sedaya Finance (ACC) dan PT Toyota Astra Financial Services (TAF) untuk mobil, serta PT Federal International Finance (FIFGROUP) untuk motor. Mekanismenya beragam mulai dari perpanjangan tenor hingga pembayaran secara parsial.
(das/eds)