PT Astra International Tbk (ASII) mengantongi dana segar Rp 16,8 triliun saat melepas kepemilikan sahamnya di PT Bank Permata Tbk. Lalu perusahaan akan menggunakan untuk apa uang segar tersebut?
Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro menjelaskan, hingga saat ini perusahaan menempatkan uang tersebut untuk memperkuat neraca keuangannya.
"Proceed penjualan di Bank Permata tentu kami prioritaskan untuk perkuat neraca keuangan. Kami belum punya 1 bentuk akuisisi atau investasi yang bisa kami sampaikan hari ini ke luar," ujarnya dalam Konferensi Pers Public Expose Live 2020, Senin (24/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu Djony mengatakan, tidak menutup kemungkinan perusahaan akan menggunakan uang itu untuk melakukan akuisisi. Namun hingga saat ini belum ada rencana bagi perusahaan untuk memperluas lingkup usahanya secara anorganik.
"Prioritas kami perkuat neraca keuangan tapi kalau ada peluang yang baik yang bisa memberikan upside yang mungkin jangka panjang tentunya kami tertarik," ucapnya.
Seperti diketahui Bangkok Bank Public Company Limited telah menyelesaikan akuisisi atas agregat 89,12% kepemilikan saham PT Astra International Tbk dan Standard Chartered PLC di PT Bank Permata Tbk. Astra International sendiri memiliki porsi 44,56%.
Transaksi telah dituntaskan dengan kesepakatan valuasi sebesar 1,63 kali lipat dari nilai buku Permata per tanggal 31 Maret 2020 atau sekitar Rp 33,66 triliun (US$ 2.282 juta, Baht 73.722 juta).
(das/eds)