Lima bank terbesar di China melaporkan penurunan laba terbesar setidaknya dalam satu dekade karena pandemi COVID-19. Penurunan laba ini karena mereka mengantisipasi peningkatan lebih lanjut kredit macet.
Lima bank itu yakni Industrial and Commercial Bank of China, China Construction Bank, Agricultural Bank of China, Bank of China dan Bank of Communications yang baru saja melaporkan keuangannya.
Mengutip CNBC, Selasa (1/9/2020), kelimanya membukukan penurunan laba setidaknya 10% yoy pada semester I-2020. Bank-bank tersebut menyisihkan lebih banyak dana untuk potensi kerugian akibat pinjaman dalam beberapa bulan mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Akhir Agustus: Dolar AS Loyo, Euro Menguat |
"Bank-bank telah diminta untuk, melakukan 'layanan nasional.' Mereka telah diminta untuk mendukung ekonomi dengan mengorbankan kekuatan operasional mereka sendiri," kata Jason Tan, analis riset di CreditSights.
Bank China telah ditempatkan di baris terdepan dalam upaya pemerintah menghadapi dampak Corona. Pihak berwenang di Beijing dilaporkan telah meminta lembaga keuangan untuk mengorbankan 1,5 triliun yuan (US$ 219 miliar) keuntungan tahun ini untuk membantu perusahaan dengan menurunkan suku bunga pinjaman dan menunda pembayaran pinjaman.
Ekonomi China diperkirakan tumbuh hanya 1% tahun ini karena langkah-langkah untuk menahan virus Corona menghantam aktivitas ekonomi global, menurut IMF. Capaian itu menjadi pertumbuhan terlemah di China selama 40 tahun. Ekonomi China sendiri mulai pulih. Namun, pemulihan pada perbankan belum terjadi.
"Beban tekanan kualitas aset mungkin belum juga terjadi karena masih ada moratorium pembayaran pinjaman dan pembayaran bunganya. Jadi, kemungkinan akan datang pada paruh kedua, jika tidak pada paruh pertama 2021 ketika moratorium dicabut pada Maret 2021," tambahnya.
Baca juga: Prediksi Resesi dari Mulut Para Menteri |
(acd/fdl)