Soal Jiwasraya, DPR Minta Pejabat Kemenkeu dan Pengusaha Diperiksa

ADVERTISEMENT

Soal Jiwasraya, DPR Minta Pejabat Kemenkeu dan Pengusaha Diperiksa

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 03 Sep 2020 19:15 WIB
Arteria Dahlan
Foto: Arteria Dahlan. (Dok DPR)
Jakarta -

Komisi III DPR RI meminta agar Kejaksaan Agung hingga Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) lebih jeli melacak aliran dana menyimpang dalam kasus Jiwasraya.

Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan bahkan sempat meminta agar kedua lembaga juga memeriksa pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Blak-blakan, dia menyebut Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu Isa Rachmatarwata juga harus diperiksa.

Pasalnya, menurut Dahlan, Isa pernah menjabat sebagai Biro Perasuransian di Bapepam yang mengawasi pasar modal. Yang membuat Arteria curiga, Isa menjabat posisi itu sangat lama, bisa saja dia terindikasi kasus Jiwasraya.

"Maslah Dirjen Kekayaan Negara, namanya pak Isa Rachmatarwata, bapak curiga nggak? Dia kan Biro Perasuransian di Bapepam dari 2006 sampe 2013, kayak nggak ada penggantinya lagi aja, kan lama tuh. Boleh tuh pak dicek rekeningnya, sekarang jadi orang Kemenkeu," ungkap Arteria di ruang rapat Komisi III DPR, Kamis (3/9/2020).

"Kita bingung nih, ini yang suruh jagain duit negara malah bisa terindikasi. Pas bapak investigasi kita juga takutnya ada konflik kepentingan nih, jangan sampai deh," bebernya.

Dia juga sempat menyebut nama pengusaha nasional Rosan Roeslani untuk ikut diperiksa. Salah satunya karena repo saham di Jiwasraya lewat grup Rifan Financindo. Arteria menyebut Rifan Financindo ada kaitannya dengan Rosan, karena sosok pengusaha tersebut merupakan pemimpin perusahaan.

"Transaksi repo saham di Jiwasraya nggak pernah juga diidentifikasi dengan baik. Apa di situ nggak ada korupsi dan pemufakatan jahat pak? Saya kasih contoh yang dilakukan pak Rosan Perkasa Roeslani. Ada hal yang namanya grup Rifan? Namanya Rifan Financindo Asset Management, Rifan Financindo Sekuritas, chairmannya itu Pak Rosan, transaksi ini bertambah pak," jelas Arteria.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT