Pemerintah akan menyuntik dana Rp 20 triliun ke PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Dana ini akan digunakan untuk upaya penanganan masalah Jiwasraya.
Dana itu akan berbentuk penyertaan modal negara (PMN) kepada BPUI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan dana itu masuk dalam rencana pembiayaan investasi pemerintah di tahun 2021.
"Untuk BPUI ada hubungannya tentu dengan penanganan masalah Jiwasraya," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Selasa (15/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan pemerintah akan melakukan penguatan kelembagaan pada sektor UMKM, UMI, asuransi dan penjaminan. Selain BPUI, dia mengatakan anggaran Rp 2 triliun juga disiapkan pada BLU Pusat Investasi Pemerintah (PIP).
"Untuk mendukung kelembagaan UMKM, UMI, dan asuransi serta penjaminan kita meningkatkan kemampuan kita untuk melayani dunia usaha terutama pada sektor UMKM dengan menyiapkan Rp 22 triliun. Diberikan pada PT BPUI RP 20 triliun dan BLU PIP Rp 2 triliun," ungkap Sri Mulyani.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, PMN untuk BPUI salah satunya digunakan untuk penyehatan Jiwasraya. Sejalan dengan itu, Jiwasraya juga tengah mempelajari nasabah di mana intinya jangan sampai dirugikan.
"Rp 20 triliun salah satunya buat Jiwasraya. Tetapi kan Jiwasraya sedang pelajari bagaimana nasabah-nasabah ini jangan sampai dirugikan tapi tentu kalau pembayarannya bisa cepet selesai lebih bagus. Tapi tentu kontrak dan ini semuanya harus pelajari lebih dalam," terang Erick Thohir di DPR Jakarta, Kamis (3/9/2020).
Tahun depan sendiri dalam rencana pembiayaan investasi pemerintah, Sri Mulyani menjelaskan akan ada Rp 169 triliun dana yang disiapkan. Kemudian, akan ada 8 BUMN yang disuntik dana PMN. Total dana PMN yang disiapkan ada Rp 37,38 triliun yang diberikan kepada 8 BUMN. Salah satunya, ke BPUI dengan besaran PMN Rp 20 triliun.
(fdl/fdl)