Pandemi COVID-19 membuat semua orang mengalami ketidakpastian akan kondisi kesehatannya karena dapat menyerang siapa saja dengan gejala yang berbeda-beda.
Risikonya pun semakin mengkhawatirkan dengan jumlah kumulatif positif COVID-19 di Indonesia yang sudah mencapai 581.550 kasus dan 17.867 pasien meninggal dunia menurut
data dari Satgas Penanganan COVID-19 per 8 Desember 2020.
Akan tetapi, tingginya risiko penyakit yang dapat menyebabkan kematian bukanlah satu-satunya kekhawatiran bagi banyak orang di tengah-tengah pandemi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Besarnya biaya pengobatan seperti perawatan intensif yang harus dijalani, kamar inap, obat-obatan, dan tindakan medis lainnya yang membutuhkan biaya perawatan yang sangat tinggi pun menjadi beban pikiran.
Berdasarkan survei di sembilan provinsi di Indonesia, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany menggambarkan bahwa rata-rata biaya perawatan seorang pasien COVID-19 bisa mencapai Rp 184 juta untuk waktu perawatan rata-rata 16 hari dan paling tinggi bisa mencapai Rp 446 juta.
Kisaran biaya tersebut tentunya juga tergantung dari kondisi pasien, tingkat keseriusannya serta penanganan medis yang diperlukan. Kendati demikian, perawatan pasien COVID-19 memang ditanggung oleh pemerintah melalui prosedur yang sudah ditetapkan.
Namun, bahaya dan ketidakpastian situasi selama pandemi ini, ditambah dengan dampaknya terhadap ekonomi, mengharuskan setiap orang untuk memiliki persiapan lebih guna melindungi dirinya sendiri maupun keluarganya, salah satunya adalah dengan memilki perlindungan asuransi.
Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini pernah mengemukakan bahwa asuransi menjadi salah satu hal yang perlu dimiliki selama pandemi mengingat ekonomi yang berada dalam ketidakpastian.
Namun, banyak orang beranggapan bahwa dirinya betul-betul aman dari penularan virus Corona selama tidak berdekatan dengan orang yang sedang sakit atau merasa dirinya jauh
dari penyakit karena masih berusia muda. Memang benar, tidak ada satu orang pun yang ingin jatuh sakit.
Akan tetapi, penyakit bisa datang kapan saja dan seringkali tanpa diduga-duga. Memiliki asuransi akan sangat meringankan biaya pengobatan, terlebih lagi di masa sensitif seperti sekarang ini.
Tingginya biaya perawatan COVID-19 juga dialami langsung oleh Co-Founder IndoRunners, Yasha Chatab.
"Sewaktu saya terkena COVID-19, total biayanya mencapai Rp 232 juta. Di saat itulah saya merasa betapa pentingnya asuransi dan saya bersyukur seluruh biaya tersebut ditanggung," jelasnya.
Menurut Sukarno, Head of Health Product Marketing, Allianz Life Indonesia, beberapa manfaat utama dari memiliki perlindungan asuransi di masa pandemi antara lain:
1) Melindungi Diri Sendiri dan Keluarga
Memiliki perlindungan asuransi adalah bukti kecintaan terhadap keluarga. Di masa pandemi COVID-19, siapapun memiliki risiko tertular virus Corona dan dapat memerlukan perawatan. Dengan memiliki perlindungan asuransi, kita tidak perlu pusing dan khawatir memikirkan biaya pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan.
2) Menghindari Masalah Finansial Akibat Sakit
Pandemi COVID-19 menimbulkan dampak yang cukup besar pada kondisi perekonomian secara umum. Tidak sedikit orang yang mengalami penurunan pendapatan yang drastis atau bahkan kehilangan pekerjaan. Bayangkan apabila terjangkit COVID-19 di tengah-tengah kondisi seperti itu, sementara memerlukan biaya perawatan yang sangat tinggi. Tanpa perlindungan asuransi, bukannya tidak mungkin kita dapat terjerumus dalam masalah keuangan yang lebih pelik.
3) Mengurangi Stres
Kekhawatiran akan risiko terpapar virus Corona serta memikirkan biaya perawatan yang sangat tinggi apabila terkena COVID-19 dapat mengakibatkan stres yang berlebihan. Ini bukanlah hal yang baik, sebab stres justru bisa memicu beragam penyakit lainnya. Memiliki perlindungan asuransi setidaknya dapat mengurangi kekhawatiran tersebut. Dengan begitu, kita bisa terhindar dari stres yang muncul akibat rasa waswas dan khawatir.
4) Membangun Kedisiplinan dalam Mengatur Keuangan
Dengan memiliki perlindungan asuransi, kita akan cenderung lebih disiplin dalam mengelola keuangan karena adanya dorongan untuk menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk memenuhi premi asuransi setiap bulannya. Dengan begitu dapat menjaga kita dari kebiasaan menggunakan uang secara sia-sia.
"Saat memilih perlindungan asuransi, sangatlah penting untuk terlebih dahulu mempertimbangkan apakah biaya yang harus dibayar secara berkala sesuai dengan pendapatan dan perhatikan cara pembayarannya. Selain itu, cermati apa saja manfaat yang diperoleh, pengobatan atau perawatan apa saja yang dijamin, serta bagaimana penggunaan dan cara klaimnya. Pastikan semuanya memudahkan kita sebagai Nasabah," tutup Sukarno.
(dna/dna)