PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengajak para pedagang mulai bertransaksi secara nontunai (cashless) menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). BRI telah menjalin kerja sama dengan Nuansa Koperasi Benhil Bersaudara sebagai fasilitator transaksi nontunai bagi sekitar 70 pedagang yang ada di sekitar Kantor Pusat BRI di kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta.
"BRI menyediakan fasilitas transaksi berbasis QRIS untuk puluhan pedagang di Benhil. Bantuan yang kami berikan termasuk gawai berbasis Android kepada seluruh pedagang, yang bisa digunakan sebagai sarana menerima notifikasi pembayaran setelah transaksi berlangsung. Kegiatan ini dilakukan sekaligus dalam rangka menyambut ulang tahun BRI yang ke 125 yang akan jatuh pada 16 Desember nanti," ujar Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto dalam keterangan tertulis, Selasa (29/12/2020).
Melalui penyematan QRIS BRI dan pemberian gawai Android, ke depannya diharapkan para pedagang di kawasan Benhil menjadi terbiasa untuk bertransaksi secara non-tunai. Transaksi cashless ini dinilai dapat mempermudah perhitungan arus kas para pedagang, serta meminimalisir potensi penularan virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, BRI juga merevitalisasi kawasan Benhil dengan memperbaiki kanopi, membuat pagar depan gerobak, penyediaan toilet, mengganti lampu, serta mengecat ulang tembok pembatas kawasan Kantor Pusat BRI dengan lokasi pedagang.
"Kampanye penerapan transaksi nontunai berbasis QRIS kami lakukan pula dengan membuat mural pada dinding tempat berjualan pedagang di kawasan Benhil. BRI berharap nantinya akan semakin banyak masyarakat yang mengetahui sistem QRIS, dan perlahan mulai sering bertransaksi secara non-tunai. Selain itu, BRI akan rutin mengadakan gathering dengan para pedagang untuk mendukung keberlangsungan bisnis mereka," tambahnya.
Aestika mengatakan, pihaknya akan terus mendorong penggunaan transaksi QRIS agar UMKM maju dan berkembang, sehingga dapat meningkatkan laju perekonomian nasional.
"BRI akan terus mendorong pengetahuan masyarakat terkait transaksi cashless atau non-tunai. khususnya QRIS agar transaksi menggunakan sistem terpadu ini terus meningkat. Dengan sistem pembayaran yang simpel dan aman melalui QRIS, bisnis para pelaku UMKM dapat terbantu untuk semakin tumbuh besar. Pertumbuhan ini akan berujung pada semakin positifnya laju perekonomian nasional, dan membaiknya kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Sebagai informasi, QRIS merupakan standardisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan aman. Dengan begitu, masyarakat tak perlu repot bertransaksi menggunakan perantara dari masing-masing aplikasi pembayaran tersedia. Pedagang dan pembeli hanya perlu memindai QR Code di satu tempat untuk bertransaksi menggunakan seluruh jasa pembayaran yang tersedia.
Berdasarkan data Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), nilai transaksi QRIS pada September lalu mencapai Rp 800 miliar, dengan jumlah transaksi yang dilakukan via QRIS tercatat sebanyak 10 juta. Pengguna layanan QRIS pada periode yang sama mencapai 5 juta merchant.
(prf/hns)