Wow! Jumlah Tabungan Masyarakat di Bank Tembus Rp 6.691 T

Wow! Jumlah Tabungan Masyarakat di Bank Tembus Rp 6.691 T

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 30 Des 2020 09:42 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat simpanan atau tabungan masyarakat di bank umum sebesar Rp 6.691 triliun atau naik 0,15% secara bulanan dibandingkan periode bulan sebelumnya sebesar Rp 6.701 triliun.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan untuk jumlah rekening simpanan pada November 2020 sebanyak 344.544.394 rekening atau tumbuh 14,24% secara tahunan. Jika secara bulanan jumlah rekening simpanan tumbuh 1,27% atau naik 4.337.427 rekening.

Purbaya menjelaskan dari data November 2020 menunjukkan terjadi peningkatan nominal simpanan dengan tiering di bawah Rp 100 juta sebesar 1,1% atau Rp 10,49 triliun. Tapi simpanan dengan tiering di atas Rp 5 miliar turun 0,7%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sini dapat disimpulkan bahwa penyebaran dana simpanan perbankan telah merata pada beberapa segmen khususnya nasabah yang memiliki saldo simpanan di bawah Rp5 miliar. Di pertengahan tahun 2020, akibat pandemi, masyarakat terutama nasabah dengan simpanan jumbo menahan spending-nya, baik untuk konsumsi bagi nasabah perorangan maupun untuk investasi bagi nasabah korporat," kata dia dalam siaran pers, Rabu (30/12/2020).

Dia menyebut pemerataan pola pertumbuhan simpanan atau tabungan tersebut adalah pertanda pulihnya konsumsi dan investasi masyarakat menjelang akhir tahun ini dan awal tahun depan seiring dengan rencana pemerintah untuk melaksanakan program vaksinasi pada awal tahun 2021.

ADVERTISEMENT

"Dilihat dari pergerakan kategori BUKU, data posisi simpanan secara historis sejak tahun 2013 menunjukkan pola yang konsisten menjelang akhir tahun di bulan November dan Desember. Di kedua bulan ini, biasanya terjadi pergeseran simpanan secara sementara dari bank-bank BUKU 1 dan 2 ke bank-bank BUKU 3 dan 4, sebelum nanti pada bulan Januari di tahun berikutnya simpanan tersebut akan kembali ke bank-bank BUKU 1 dan 2," jelasnya.

Berdasarkan pemantauan LPS terjadi peningkatan pertumbuhan simpanan atau Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan dari bulan Agustus hingga November 2020 baik pada Bank BUKU I hingga Bank BUKU IV.

"Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi likuiditas perbankan semakin stabil. Kami mengapresiasi upaya pemerintah dalam meningkatkan likuiditas melalui kebijakan fiskal sejak semester kedua tahun 2020," kata dia.

Lanjut ke halaman berikutnya soal tabungan nasabah bank>>>

Untuk data Bank BUKU I dan BUKU II (MoM) memperlihatkan penurunan simpanan, yang umumnya terjadi pada Bank BPD. Diperkirakan dana pada rekening di Bank BPD berpindah ke rekening vendor pada BUKU IV sebagai realisasi pembayaran proyek di akhir tahun 2020.

Berdasarkan data per November 2020, jumlah rekening simpanan yang dijamin LPS telah mencapai di atas target yang ditetapkan Undang-Undang LPS (target sebesar 90%) yaitu sebesar 99,91% atau sebanyak 344.246.962 rekening.

"Walaupun tekanan pandemi COVID-10 belum mereda, kondisi stabilitas sistem perbankan kita semakin membaik. Kondisi sistem keuangan kita menjelang awal tahun 2021 lebih baik dibandingkan dengan situasi di pertengahan 2020. Sistem keuangan kita saat ini lebih siap untuk membiayai ekspansi ekonomi, dibandingkan bulan-bulan sebelumnya." jelas dia.


Hide Ads