Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon mencatat transaksi digital di Wilayah III Cirebon atau Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) meningkat selama pandemi. Hingga Desember lalu sebanyak 92 ribu merchant atau pelaku usaha yang menggunakan QR Code QRIS (Quick Response Indonesia Standard)..
Kepala KPwBI Cirebon Bakti Artanta mengatakan pihaknya terus mengampanyekan transaksi digital kepada masyarakat. Sebab, menurut Bakti, selama pandemi transaksi digital salah satu upaya untuk meminimalisir penyebaran COVID-19.
"Selama pandemi ini yang kita dorong (transaksi digital). Ini salah satu terobosan pada masa pandemi, karena kita tidak bisa tatap muka, harus jaga jarak, membatasi mobilitas dan lainnya," kata Bakti saat berbincang di kantornya di Jalan Yos Sudarso Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Maret 2020 lalu tercatat 35 ribu merchant yang telah menggunakan QRIS. Beberapa bulan berikutnya mengalami peningkatan cukup signifikan. Bakti mengklaim kenaikan penggunaan transaksi QRIS capai 200 persen.
"Waktu awal Desember 2020 kemarin itu sekitar 92 ribu merchant yang menggunakan QRIS di wilayah III Cirebon. Kenaikannya sekitar 200 persen selama pandemi," kata Bakti.
Bakti menambahkan transaksi digital salah satu upaya dalam menyelamatkan aktivitas ekonomi masyarakat saat pandemi. Dari ribuan merchant yang menggunakan QRIS itu, dikatakan Bakti, mayoritas yang bergerak di bidang kuliner.
"Sektor konsumsi, seperti makan dan minum ini paling menonjol," katanya.
Secara nasional BI menargetkan sebanyak 12 juta merchant yang menggunakan QRIS pada 2021. "Saat ini di tingkat nasional itu sekitar lima jutaan merchant. Untuk Wilayah III Cirebon kita tidak menargetkan, tetapi kita mendukung agar bisa mencapai target nasional yaitu 12 juta merchant," kata Bakti.