Sinyal Positif Joe Biden Presiden AS, Modal Asing Siap Serbu RI

Sinyal Positif Joe Biden Presiden AS, Modal Asing Siap Serbu RI

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 22 Jan 2021 08:35 WIB
President Joe Biden. Source: Pool
Foto: Pool via CNN
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) resmi diisi oleh Joe Biden yang menggantikan Donald Trump. Pernyataan Biden saat pelantikan disebut-sebut bisa menciptakan pasar keuangan yang kondusif. Hal ini juga bisa berdampak ke modal asing Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan dengan kondisi tersebut diperkirakan ada aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

"Kami perkirakan untuk Indonesia insyaallah tahun ini aliran modal asing investasi portfolio ke Indonesia akan menjadi sebesar US$ 19,1 miliar," ujar Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan angka ini lebih tinggi dibandingkan periode tahun lalu sebesar US$ 11 miliar. Menurut dia Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan utama investasi portofolio global.

Menurut Perry pernyataan-pernyataan Joe Biden sangat menyejukkan, seperti upaya percepatan vaksinasi dan pemulihan ekonomi di AS termasuk juga kenaikan ekspansi fiskal oleh pemerintah AS. Dia berharap hal itu dapat mendukung pemulihan ekonomi di AS berlanjut.

ADVERTISEMENT

"Kami juga cermati statement Joe Biden kondisi pasar keuangan global semakin positif," ujarnya.

Padahal sebelumnya terdapat peningkatan jangka pendek mengenai tekanan global. Menurut Perry ada hal positif juga terlihat dari terus berlanjutnya stimulus kebijakan fiskal dan moneter di banyak negara, naik negara maju maupun berkembang.

Demikian juga berlanjutnya kebijakan moneter akomodatif dan kebijakan suku bunga renda dan ekspansi moneter di banyak negara.

"Itu menyebabkan kondisi likuiditas global yang meningkat," ujar Perry.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan dilantiknya Joe biden merupakan harapan untuk ekonomi dunia.

"Perekonomian global juga masih menghadapi ketikdakpastian, Amerika Serikat yang pada hari ini akan memiliki presiden baru (Joe Biden), tentu merupakan harapan untuk segera pulih dan memberikan kepastian bagi ekonomi dunia," katanya dalam rekaman video di acara CEO Forum, Kamis (21/1/2021).

Dia menambahkan, ekonomi China mengalami pemulihan memberikan harapan meski tumbuhnya di bawah 3%. "Demikian juga RRT menunjukkan adanya pemulihan meskipun tumbuh di bawah 3%," katanya.

Sri Mulyani berharap ekonomi global akan menjadi lebih pasti ke depannya meski tetap dibayangi ketidakpastian. Ia juga menuturkan, perlunya merumuskan kebijakan ekonomi dan di saat yang sama memberikan prioritas pada penanganan pandemi.

"Kita berharap global ekonomi akan jauh lebih pasti (dengan Joe Biden), namun tetap menghadapi ketidakpastian yaitu COVID dan climate change. Kita perlu merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi kita, namun pada saat sama yang tetap waspada dan memberikan prioritas agar COVID bisa ditangani dan dikendalikan," ujarnya.


Hide Ads