Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membeberkan manfaat pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro. Holding tersebut rencananya akan terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Melalui akun resmi Instagramnya, @smindrawati, dia menjelaskan pemerintah membentuk Holding Ultra Mikro untuk memperluas pelayanan dan mendorong ultra mikro (UMi) untuk terus maju dan berkembang.
"Sinergi dan integrasi bisnis operasi BUMN di bidang pelayanan pembiayaan UMi dilakukan oleh PT BRI, PT PNM, dan PT Pegadaian agar pelayanan pembiayaan meningkat dari 15 juta nasabah UMi menjadi 29 juta nasabah pada tahun 2024. Pemerataan kesejahteraan dan kesempatan kerja akan meluas,". katanya dikutip detikcom, Senin (15/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan pelaku UMi dapat menikmati berbagai Iayanan produk pembiayaan yang Iebih lengkap serta potensi pendanaan yang Iebih murah.
Melalui informasi yang diunggahnya, dijelaskan beberapa poin mengapa holding BUMN ini diperlukan, rinciannya sebagai berikut:
1. Target RPJMN 2020-2024 Peningkatan Rasio Kredit UMKM terhadap total kredit perbankan dari 19,75% di 2020 menjadi 22% di 2024
2. Jumlah Pelaku Usaha Mikro Signifikan Jumlah pelaku usaha mikro mendominasi (>98%) total pelaku usaha (usaha besar, menengah, kecil, dan mikro) di Indonesia
3. Gap Pembiayaan Ultra Mikro Sebanyak 65% dari 54 juta pelaku usaha atau pekerja segmen UMi masih belum terlayani oleh Lembaga Keuangan formal.
4. Karakteristik Khusus Pelaku Usaha Mikro Pelaku Usaha Mikro umumnya memiliki vulnerabilitas tinggi, literasi keuangan rendah, akses terbatas, dan tidak memiliki aset kolateral
5. Terdapat beberapa BUMN/Lembaga yang Menyediakan Pembiayaan dan Penjaminan UMKM
6. Terdapat potensi manfaat dari sinergi dan integrasi bisnis dan/atau operasi BUMN
"Pemerintah berharap pelaku usaha ultra mikro dapat segera merasakan manfaatnya," tambahnya.
(toy/dna)