Pandemi virus Corona (COVID-19) tidak melulu berimbas negatif. Salah satu hal yang positif adalah pesatnya perkembangan teknologi.
Kegiatan isolasi mandiri mendorong manusia lebih kreatif memanfaatkan teknologi. Banyak teknologi baru bermunculan, teknologi lama yang sudah ada pun semakin banyak penggunanya.
Korporasi dalam negeri pun tak mau ketinggalan dalam berinovasi. PT Bank Central Asia Tbk (BCA), bank swasta terbesar di Indonesia, merupakan salah satu yang mengambil kesempatan dalam kemajuan teknologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emiten berkode BBCA itu berniat meluncurkan super app alias aplikasi super. Aplikasi terbaru ini akan menggantikan aplikasi m-banking BCA yang selama ini sudah familiar di nasabahnya.
"Jadi untuk bisa menggaet lebih banyak anak muda ini kita sudah mendesain sebuah super app. Kira-kira tahun ini sudah bisa meluncur lah," kata Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja kepada detikcom, Rabu (7/4/2021).
Ia mengatakan, super apps tersebut memungkinkan nasabah bisa berbelanja, bermain game, maupun mengakses layanan wisata dalam satu aplikasi. Aplikasi ini akan menggantikan aplikasi BCA yang lama.
Lalu apakah nasabah lama harus registrasi ulang untuk bisa menggunakan aplikasi super barunya itu? Menurut Jahja tidak perlu.
"Jadi nanti (nasabah lama) bisa langsung pakai saja (aplikasi super yang baru), tidak perlu daftar ulang lagi," katanya.
Sayangnya, Jahja belum merinci kapan aplikasi super tersebut akan diluncurkan. Progres terbaru aplikasi super ini sudah mendapat izin dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Izin dari OJK dan BI kan sudah keluar. Nanti kalau mau launching pasti kami kabari," kata Jahja.
Menanggapi soal izin tersebut, detikcom mencoba mengontak Deputi Gubernur BI Sugeng dan Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK Triyono Gani namun belum berhasil dihubungi.