QR Code Made in RI Bakal Bisa Dipakai di Thailand Sampai Saudi

QR Code Made in RI Bakal Bisa Dipakai di Thailand Sampai Saudi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 08 Apr 2021 09:53 WIB
Scan QRIS
Ilustrasi/Foto: Shutterstock
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) saat ini terus mengembangkan QR Indonesian Standard (QRIS) atau QR code made in RI agar bisa semakin mudah dan efisien digunakan oleh masyarakat. BI akan berkolaborasi bilateral dengan sejumlah negara di kawasan melalui bilateral QRIS dengan cross border.

"Langkah ini dilakukan BI untuk memperluas, tidak hanya bisa digunakan di Indonesia tapi juga di banyak negara. Seperti Thailand, Malaysia sampai Arab Saudi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam sambutan FEKDI, Kamis (8/4/2021).

Perry mengatakan dengan QRIS ini diharapkan bisa memperluas wilayah transaksi perdagangan, ritel, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan remitansi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu QRIS antar negara ini diharapkan bisa memudahkan masyarakat untuk melakukan pembayaran di tempat wisata atau saat perjalanan religi, khususnya umrah dan haji. "Insyaallah itu yang harus kita lakukan bersama," jelas dia.

Kemudian selain cross border ini, BI juga sedang mengembangkan QR code made in RI untuk tarik tunai, transfer dan setoran tunai. Menurut dia QRIS TTS ini agar masyarakat lebih mudah dalam bertransaksi pembayaran.

ADVERTISEMENT

QRIS adalah kode respons cepat yang biasanya ada di toko atau merchant yang sudah menerima pembayaran menggunakan uang elektronik atau dompet elektronik. QRIS ini memungkinkan pengguna GoPay, OVO, DANA, LinkAja untuk bisa bertransaksi meskipun dalam satu kode yang harus dipindai. Jadi para pengguna, tak perlu lagi memiliki banyak aplikasi jika ingin melakukan pembayaran.

QRIS adalah quick response code yang dikembangkan BI agar bisa digunakan secara universal dan bersifat inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran dalam dan luar negeri.

QR code made in RI disusun oleh BI dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dengan menggunakan standar internasional EMV Co.1 untuk mendukung interkoneksi instrumen sistem pembayaran yang lebih luas dan mengakomodasi kebutuhan spesifik negara sehingga memudahkan interoperabilitas antar penyelenggara, antar instrumen, termasuk antar negara.

Simak juga 'Dok.: Luncurkan Transaksi QR Code, BI Dukung Uang Digital Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]



(kil/ara)

Hide Ads