"Peningkatan ini terjadi pada seluruh komponen yaitu uang beredar dalam arti sempit, uang kuasi, dan surat berharga selain saham," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran pers, Kamis (27/5/2021).
Pertumbuhan M1 pada April 2021 sebesar 17,4% secara year on year, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,8%.
Erwin menambahkan pertumbuhan uang kuasi juga meningkat, dari sebesar 5,9%pada bulan sebelumnya menjadi 9,7% pada April 2021.
"Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, akselerasi M2 pada April 2021 terutama dipengaruhi oleh peningkatan aktiva luar negeri bersih, peningkatan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat, serta perbaikan penyaluran kredit," jelas dia.
Kemudian pertumbuhan aktiva luar negeri bersih sebesar 10,7%, meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2021 sebesar 7,9%. Demikian pula pertumbuhan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat yang tercatat sebesar 45%, lebih tinggi dari capaian bulan sebelumnya sebesar 42%.
Selain itu, kontraksi pertumbuhan kredit [1] membaik, tercatat sebesar -2,4%pada April 2021 yang tidak sedalam -3,7% pada Maret 2021.
Simak juga 'Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,2%-5,8% Tahun 2022':
(kil/ara)