Kasus hilangnya uang di rekening bank masih saja terjadi di kalangan masyarakat. Seperti kasus terbaru yang terjadi pada nasabah sebuah Bank BUMN yang mengalami kehilangan uang.
Dalam kasus ini, terjadi pelaku kejahatan menggunakan social engineering. Modusnya mengelabui nasabah atau pemegang kartu ketika bertransaksi di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Ahli Digital Forensik Ruby Alamsyah menyebutkan social engineering ini adalah modus yang digunakan oleh pelaku kejahatan dengan memanfaatkan kepanikan dan kelengahan calon korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pelaku membuat ganjalan di mulut ATM, sehingga kartu nasabah tersangkut dan tak bisa dikeluarkan. Saat itulah pelaku menjalankan aksinya dengan berpura-pura menolong, padahal dia mengambil kartu asli dan menukarnya dengan kartu yang mereka miliki.
Dari sinilah, ketika nasabah panik mereka biasanya meminta nasabah untuk mengecek kartu tersebut. "Biasanya si pelaku itu akan minta calon korbannya untuk memeriksa dengan memasukkan kartu yang sudah ditukar itu. Karena nasabah masukkin PINnya dia, nggak bisa dong. Pelaku bilang, kalau kartunya sudah diblokir. Padahal dia ngintip nomor PIN yang dimasukkan sama nasabah," ujar dia saat dihubungi detikcom, Senin (7/6/2021).
Mereka mengambil kesempatan dari celah tersebut dan melakukan transaksi secara sah. Hal ini karena PIN dan kartu yang digunakan sesuai dengan yang terekam pada data bank.
Nah untuk menghindari hal tersebut, Ruby membagikan tips aman menyimpan uang dan bertransaksi di mesin ATM. Pertama, biasakan jika membuat kartu ATM yang ada nama pemegangnya.
"Jadi kalau bikin kartu ATM harus ada namanya, memang sekarang di bank instan langsung jadi nggak perlu pakai nama. Tapi ini penting, sebagai tanda oh ini kartu punya kita," jelas dia.
Kemudian, selalu menutup papan tombol ketika memasukkan nomor PIN, di manapun dan dalam kondisi apapun. Hal ini agar tak bisa terlihat oleh orang lain.
Selanjutnya, jika memang terjadi masalah pada kartu ATM di mesin yang sedang digunakan. Jangan pernah menerima bantuan dari orang lain yang tidak dikenal. Lebih baik langsung minta bantuan ke security atau menelepon call center resmi.
"Hal ini untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan, lebih baik minta tolong ke security atau telepon call center ya," tambah dia.
(kil/fdl)