Sempat Ribut soal Bukopin, Kookmin dan Bosowa Akhirnya Akur

Sempat Ribut soal Bukopin, Kookmin dan Bosowa Akhirnya Akur

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 07 Jun 2021 18:45 WIB
Gedung Bank Bukopin
Foto: Dok. Bank Bukopin

Berikut kesepakatan KB Kookmin Bank dengan Bosowa Corporindo :

Bosowa dan KB menyatakan telah menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi di masa lalu serta sepakat untuk mengembangkan hubungan yang berorientasi pada kerja sama di masa depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bosowa dan KB sepakat untuk mengutamakan proses Normalisasi Bank KB Bukopin sebagai prioritas utama. Karenanya, sebagai langkah awal, kedua belah pihak setuju untuk melakukan pencabutan segala tuntutan hukum serta sepakat untuk tidak akan melakukan tuntutan hukum dalam bentuk apapun di kemudian hari yang dapat mengganggu proses Normalisasi Bank KB Bukopin.

KB berkomitmen untuk melakukan yang terbaik demi memulihkan kepercayaan nasabah serta meningkatkan nilai perusahaan Bank KB Bukopin. Bosowa berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap tata kelola KB Bukopin dan peningkatan hubungan eksternal.

ADVERTISEMENT

KB memberikan pengakuan dan rasa hormat kepada Bosowa sebagai mitra bisnis sekaligus pemegang saham terbesar kedua Bank KB Bukopin. Bosowa memberikan pengakuan terhadap KB sebagai pemegang saham utama sekaligus pemegang saham pengendali KB Bukopin.

KB dan Bosowa sepakat untuk meningkatkan kerjasama aktif dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan terkait pengembangan bank KB Bukopin, misalnya penambahan modal, deposito, NPL, dll, melalui sinergi antar kedua belah pihak.

KB dan Bosowa sepakat untuk bersama-sama memperkuat komunikasi dan kerja sama yang erat dengan OJK dalam usaha pelaksanaan rencana normalisasi Bank KB Bukopin.

Saat ini Perseroan tetap fokus dalam menjalankan proses transformasi yang telah berlangsung sejak September 2020. Hal tersebut sebagai upaya KB Bukopin untuk menjadi Bank yang lebih kuat dan dapat tumbuh berkelanjutan. Dengan dukungan serta sinergi para pemegang saham yang solid dan harmonis, termasuk dalam rencana penguatan modal Perseroan, menjadi upaya Perseroan dan Pemegang Saham untuk memperkuat fundamental agar dapat tumbuh berkelanjutan.


(kil/fdl)

Hide Ads