Dalam rapat dengan Komisi XI DPR RI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dicecar terkait kabar penutupan 96 kantor cabang (kacab) di seluruh Indonesia pada tahun ini. Apakah akan ada PHK besar-besaran?
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menjelaskan, perusahaan saat ini memang tengah melakukan transformasi. Hal itu terpaksa dilakukan mengingat perubahan kondisi yang didorong oleh pandemi COVID-19.
"Dalam situasi pandemi ini bukan berarti kami konsolidasi tapi kami tidak ekspansi, kami tetap ekspansi. Kami melihat banyak perubahan-perubahan di situasi ini kami lakukan transformasi," ucapnya dikutip dari akun YouTube Komisi XI DPR RI, Kamis (17/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Transformasi yang itu termasuk di dalamnya penutupan 96 kacab tersebut. Royke pun menegaskan dalam proses transformasi BNI tidak akan ada yang namanya PHK. Sebab perusahaan juga tetap melakukan ekspansi.
"Dalam transformasi ini kami jamin tidak ada PHK. Jadi walaupun ada ini, bahkan kami lagi rekrutmen baru lagi. Jadi kami tidak ada PHK. Kami lakukan transformasi, karena transformasi ini mengantisipasi pandemi yang panjang ini," tegasnya.
Royke menjelaskan transformasi dilakukan BNI merupakan langkah antisipasi dari pandemi yang berkepanjangan. Kondisi ini membuat berbagai stimulus yang diberikan pemerintah dan OJK menjadi tidak pasti.
"Kita juga tidak berpikir apakah POJK itu diperpanjang atau tidak. Kita harus antisipasi itu tidak diperpanjang. Kalau tidak diperpanjang apa impact-nya ke bank. Kita harus siap dari segala situasi ini," tutupnya.
Lihat juga Video: Tok! Maria Lumowa Pembobol BNI Divonis 18 Tahun Penjara