Deretan Bank Tutup Kantor Cabang, Jumlahnya Capai Ribuan

Deretan Bank Tutup Kantor Cabang, Jumlahnya Capai Ribuan

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 17 Jun 2021 19:00 WIB
Indonesian Rupiah - official currency of Indonesia
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Yoyochow23
Jakarta -

Perkembangan teknologi hingga pandemi COVID-19 memaksa perbankan menyesuaikan bisnisnya. Salah satu dampaknya mengurangi jumlah kantor cabang bank.

Langkah itu diambil oleh berbagai bank, baik itu swasta maupun BUMN. Misalnya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) yang sudah mengumumkan akan menutup 96 kantor cabang di seluruh Indonesia.

Kabar itu pun kembali dibahas oleh Komisi XI DPR RI saat rapat dengan manajemen BNI dan BTN. Satu pertanyaan yang penting dalam rapat itu, apakah akan ada pengurangan karyawan dalam keputusan menutup 96 kantor cabang tersebut?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menjelaskan, perusahaan saat ini memang tengah melakukan transformasi. Hal itu terpaksa dilakukan mengingat perubahan kondisi yang didorong oleh pandemi COVID-19.

"Dalam situasi pandemi ini bukan berarti kami konsolidasi tapi kami tidak ekspansi, kami tetap ekspansi. Kami melihat banyak perubahan-perubahan di situasi ini kami lakukan transformasi," ucapnya dikutip dari akun YouTube Komisi XI, Kamis (17/6/2021).

ADVERTISEMENT

Transformasi yang itu termasuk di dalamnya penutupan 96 kantor cabang bank tersebut. Royke pun menegaskan dalam proses transformasi BNI tidak akan ada yang namanya PHK. Sebab perusahaan juga tetap melakukan ekspansi.

"Dalam transformasi ini kami jamin tidak ada PHK. Jadi walaupun ada ini, bahkan kami lagi rekrutmen baru lagi. Jadi kami tidak ada PHK. Kami lakukan transformasi, karena transformasi ini mengantisipasi pandemi yang panjang ini," tegasnya.

Royke menjelaskan transformasi dilakukan BNI merupakan langkah antisipasi dari pandemi yang berkepanjangan. Kondisi ini membuat berbagai stimulus yang diberikan pemerintah dan OJK menjadi tidak pasti.

Ada bank lain yang juga menutup kantor cabang. Cek halaman berikutnya.

Selain BNI, sudah ada sederet bank di Indonesia yang mengurangi jumlah kantor cabangnya dalam beberapa tahun terakhir. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa jumlah kantor cabang bank mengalami penurunan lebih dari 3.000 kacab dalam waktu hampir 6 tahun.

Deputi Direktur dan Perbankan Internasional OJK Tony mengatakan maraknya transaksi perbankan secara digital mendorong bank-bank memilih untuk tidak membuka kantor cabang baru karena dinilai tidak efisien.

"Dalam beberapa tahun terakhir sangat marak transaksi yang dilakukan di berbagai bank melalui mobile app mereka. Akibat maraknya transaksi melalui mobile mereka, itu berdampak bahwa masyarakat itu semakin jarang ke kantor cabang bank sehingga bank melihat pendirian kantor cabang menjadi tidak efisien dan mereka mulai menutupi sejumlah kantor dan mulai beralih ke layanan elektronik," kata Tony dalam webinar Kolaborasi Bank Digital dan Fintech Dalam Menopang Perekonomian Nasional di kanal Youtube Berita Satu, Kamis (10/6/2021) dilansir CNBC Indonesia.

OJK menjabarkan data dari jumlah kantor cabang bank pada Maret 2021 sebanyak 29.889 kantor cabang. Angka itu sudah turun dari Desember 2020 sebanyak 30.733 kantor cabang.

Penurunan ini juga sejalan dengan berkurangnya jumlah bank umum dari sebelumnya 109 bank di akhir tahun lalu menjadi 107 bank di akhir kuartal I-2021 lalu.

Sedangkan sedang akhir 2015, tercatat yang masih beroperasi sebanyak 32.963 kantor cabang dari 118 bank umum yang beroperasi di Indonesia.

Adapun penurunan jumlah kantor cabang ini tak lepas dari maraknya transformasi digital yang dilakukan bank di Indonesia. Bahkan ada juga bank yang mengklaim saat ini sudah menjadi bank yang full digital.


Hide Ads