PT Bank Bukopin telah resmi bertransformasi menjadi PT KB Bukopin Tbk semenjak 67% saham Bukopin diakuisisi oleh Kookmin Bank Financial Group (KBFG). Dalam transformasi ini, KB Bukopin juga berupaya menggaet pasar nasabah korporasi Korea Selatan.
Direktur Utama KB Bukopin yang baru saja ditunjuk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Chang Su Choi mengatakan banyak sekali perusahaan Korea yang sekarang ada di Indonesia. Ia menyebutkan beberapa contoh seperti LG, Hyundai, dan lain sebagainya.
"Semuanya akan diupayakan untuk menjadi nasabah kami. Memang pada saat ini yang menjadi target utama kami adalah korporasi besar," ungkap Chang dalam Acara RUPST dan Press Conference KB Bukopin di Jakarta, Kamis (17/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Chief Strategic Officer PT KB Bukopin, Ji Kyu Jang menjelaskan KB Bukopin telah melakukan ekspansi untuk memperluas pasar salah satunya dengan membuka Korean Desk (K-Desk) sejak Oktober 2020 lalu.
"Sampai saat ini perkembangan deposit dari K-Desk itu sendiri ada sekitar Rp 3 triliun dan kami juga mulai ekspansi untuk bisnis lending dan mulai melakukan pendekatan dan kerja sama dengan Hyundai Oto Mobil," katanya.
Selain itu, ia juga menjelaskan KB Bukopin serius menggarap Korean Desk dengan melakukan kerja sama tak hanya pada korporasi, tapi juga untuk komunitas Korea-Indonesia yang ada di Indonesia.
Ia menjelaskan KB memiliki cakupan 2 kali lebih besar dari pada Bank Korea pesaing lain, juga memiliki jaringan nasional yang cukup luas. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu poin plus dari KB Bukopin untuk memperkaya diversifikasi nasabah KB Bukopin.
"Kami juga memiliki brand serta logo yang sudah kami pertahankan sudah sekitar 50 tahunan lamanya. Dibandingkan dengan bank-bank yang lain, KB ini selain memegang saham dari KB Bukopin juga memiliki beberapa afiliasi, seperti KB Capital, KB Kookmin Card, dan juga ada Insurance yang mana nantinya kami akan memiliki kerja sama dalam hal joint venture juga," tuturnya.
Ia pun menyampaikan KB Bukopin akan memberikan layanan finansial secara total untuk nasabah atau masyarakat Indonesia. Jang menambahkan, KB sendiri memiliki KB aset manajemen dan sekuritas yang menjadi satu kesatuan untuk layanan finansial masyarakat Indonesia.
Jang menilai hingga kini belum ada Bank Korea di Indonesia secara serius menggarap Korean Desk untuk menggaet pasar Korea Selatan di Tanah Air.
"Kita sangat serius menggarap Korean Desk sebagai korporasi yang menggunakan database dengan KBFG dan Kookmin Bank, kemudian bergabungnya KBFG dengan Kookmin Bank (ke Bukopin) menjadi target market yang dilakukan kita dari kantor pusat hingga cabang. Lebih dari 2.000 database kita follow-up," lanjutnya.
Ia mengatakan, upaya ini dilakukan KB Bukopin bukan hanya untuk menggaet nasabah korporasi. Akan tetapi juga untuk membangun ekosistem baru yang akan mendukung keberlangsungan SME (Small Medium Entreprise)/UMKM. Sebab menurutnya, tidak ada perusahaan Korea di Indonesia yang berdiri sendiri karena mereka juga membutuhkan support dari para pelaku UMKM yang ada di Indonesia.
"Ritel kita kerjakan, UMKM digarap. Lalu support dari Korean Desk menjadi background ekosistem yang berdikari dan inilah yang tidak dimiliki pesaing," terangnya.
(mul/hns)