Perusahaan bank investasi, JPMorgan Chase (JPM) menaikkan gaji untuk analis tahun pertama menjadi US$ 100.000 atau sekitar Rp Rp 1,44 miliar (kurs Rp 14.400). Angka itu naik dari sebelumnya US$ 85.000.
Dilansir CNN, Rabu (30/6/2021), informasi itu dihembuskan oleh seorang sumber yang mengetahui atas kebijakan tersebut. Kenaikan gaji para analis JPM mulai berlaku pada 1 Juli.
Artinya para generasi Z akan mendapatkan gaji enam digit setelah lulus dari perguruan tinggi dan langsung bekerja di JPM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JPMorgan juga menaikkan gaji analis tahun kedua menjadi US$ 105.000 dari US$ 90.000, dan gaji untuk analis tahun ketiga dari US$ 95.000 menjadi $110.000.
Kenaikan tersebut akan menjadikan JPMorgan sebagai bank investasi besar yang paling menguntungkan bagi analis junior. Ini merupakan langkah yang cerdik bagi perusahaan di tengah perebutan SDM analis antara Wall Street dan Silicon Valley. Sementara para perusahaan teknologi menawarkan fleksibilitas yang lebih besar untuk pekerjaan jarak jauh.
Direktur Pelaksana Johnson Associates, Alan Johnson mengatakan apa yang dilakukan perusahaan itu adalah tanda bahwa bisnisnya sehat dan juga berarti pasar tenaga kerja dalam kondisi yang ketat.
Di sisi lain, industri keuangan saat ini tengah dalam pengawasan yang ketat. Itu terjadi setelah adanya sekelompok analis junior di Goldman Sachs (GS) bercerita kisah-kisah horor tentang pekerjaannya. Mereka mengaku bekerja 95 jam dalam seminggu dan tidur hanya lima jam semalam.
Hal itu mendorong Goldman Sachs berjanji untuk mempercepat perekrutan bankir junior, sehingga karyawan lain tidak perlu bekerja di hari Sabtu.
(das/ara)