Siap Jadi Pemain Baru di RI, Ini Strategi Bisnis Asuransi IFG Life

Siap Jadi Pemain Baru di RI, Ini Strategi Bisnis Asuransi IFG Life

Erika Dyah - detikFinance
Kamis, 22 Jul 2021 10:44 WIB
Business woman showing insurance document over white desk at office
Foto: Getty Images/iStockphoto/eternalcreative
Jakarta -

Perusahaan asuransi baru di Tanah Air, PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life, akan menggebrak pasar asuransi nasional. Diketahui, IFG Life merupakan bagian dari Indonesia Financial Group (IFG) atau holding BUMN Asuransi dan Penjaminan.

Direktur Utama IFG Life, Andy Samuel mengatakan IFG Life akan bersaing menghadirkan model bisnis asuransi dengan produk yang berorientasi pada proteksi dan produk investasi berisiko rendah. Selain itu, fokus bisnis IFG Life akan menyasar pada produk-produk asuransi yang mampu menjawab kebutuhan pasar.

Maka dari itu, lanjut Andy, IFG Life menghadirkan produk asuransi yang berorientasi pada proteksi sebagai marwah dari industri asuransi jiwa. Andy menilai, produk asuransi sudah semestinya menciptakan perlindungan kepada masyarakat dalam hal ini pemegang polis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi bisnis IFG Life, produk asuransi proteksi dan produk investasi berisiko rendah masih sangat relevan dengan kebutuhan pasar karena mampu memberikan perlindungan terhadap risiko-risiko yang dipertanggungkan," terang Andy dalam keterangan tertulis, Kamis (22/7/2021).

Ia pun mengungkap IFG Life akan mengembangkan produk dan layanan asuransi proteksi yang maksimal, sehat, dan komprehensif. Menurut Andy, layanan IFG Life dilandasi oleh tata kelola yang baik, manajemen risiko yang kuat, serta penuh kehati-hatian.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, IFG Life juga akan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi termutakhir untuk memperluas akses layanan. Sehingga, Andy berharap pihaknya bisa memberikan layanan proteksi secara maksimal kepada Pemegang Polis.

Selain itu, Andy mengungkap terdapat tiga pilar bisnis yang disiapkan oleh IFG Life untuk bersaing dengan industri asuransi jiwa nasional. Pertama, pengelolaan portofolio pengalihan polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang telah direstrukturisasi.

Kedua, pengembangan bisnis baru yang berbasis jiwa dan kesehatan dengan optimalisasi captive market, saluran distribusi penjualan dan memanfaatkan ekosistem Holding dan BUMN serta pengembangan anorganik asuransi kesehatan. Serta ketiga, pengembangan pengelolaan dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Sementara untuk market utama, Andy mengungkap pihaknya akan menggarap ekosistem BUMN mulai dari korporasi, pegawai, serta pelanggan BUMN.

"Kami yakin bahwa IFG Life mempunyai model bisnis yang cukup kuat karena mempunyai target pasar di BUMN yang besar, dan dengan tata kelola dan risk management yang kuat akan membantu memastikan bahwa perusahaan dikelola dengan baik, dan nantinya akan memberikan perlindungan kepada pemegang polis," jelas Andy.

Guna mendukung terciptanya target pasar tersebut, penjualan dan pemasaran produk secara direct marketing melalui saluran distribusi Agency Channel dan Corporate Business Relationship (CBR) akan menjadi andalan IFG Life. Andy menyebutkan kedua saluran distribusi tersebut akan dijalankan oleh tim profesional yang terampil, dan terlatih serta tersertifikasi. Tim profesional tersebut pun disebut akan mengoptimalkan perannya sebagai financial advisor dan menjadi point of contact dengan calon Pemegang Polis.

Andy menambahkan, dalam upaya mewujudkan perusahaan asuransi yang kuat, profitable, dan berkelanjutan, IFG Life juga akan menerapkan sejumlah standarisasi untuk menjalankan bisnisnya.

Menurutnya, pengelolaan bisnis IFG Life juga akan berorientasi pada pengembangan produk-produk dengan fitur manfaat yang realistis. Produk juga akan disesuaikan dengan kebutuhan juga berkelanjutan dengan memberikan proteksi di setiap tahap-tahap kehidupan calon Pemegang Polis.

"Secara paralel, IFG Life juga akan menerapkan standarisasi yang aman pada sistem pengelolaan investasi perusahaan. Dengan begitu kami optimis IFG Life akan menjadi pemain asuransi baru dengan potensi bisnis yang besar dan sustainable, yang mampu memberikan kepercayaan kepada masyarakat," pungkasnya.

(akn/hns)

Hide Ads