Pengusaha Jusuf Hamka meminta maaf setelah mengatakan bank syariah swasta kejam dan zalim. Dia menyatakan hal demikian kepada bank syariah berdasarkan apa yang dia alami sendiri.
Awalnya, di tengah pandemi COVID-19 ini dia meminta pihak bank untuk menurunkan bunga pinjaman, namun tak digubris. Padahal konsep bank syariah yang dia tahu adalah bagi hasil, di mana ketika pendapatan/keuntungan usaha si debitur turun maka bunga pinjaman ikut menyesuaikan.
Kemudian, ketika Jusuf Hamka ingin melunasi utangnya pun malah dikerjai oleh pihak bank. Uang yang dia transfer ke bank tak dianggap sebagai uang untuk melunasi utang. Tapi uang tersebut ditahan untuk membayar bunga yang terus bergulir.
Akhirnya dia meminta kembali uang yang dia transfer, namun tidak dikembalikan penuh dengan alasan pihak bank syariah ada pemotongan untuk membayar bunga dan sebagainya.
"Dia pulangin Rp 690 miliar, Rp 110 miliar dia tahan buat pembayaran bunga atau apa lah. Saya bilang kan saya mau lunasin. Nah, ini bank syariah yang menurut saya zalim, kejam dan kemaruk. Jadi orang bilang ini lintah darat gitu," katanya kepada Tim Blak-blakan detikcom, Kamis (22/7/2021).
"Kita utang kita minta turun bunga nggak dikasih, kita mau lunasin juga nggak dikasih, aneh, lucu tapi nyata," lanjut Jusuf Hamka.
Tak cuma itu, dia bahkan sempat ingin diperas Rp 20 miliar oleh pihak bank. Tentu saja dia tak terima dengan perlakuan pihak bank dan melaporkannya ke pihak berwajib.
"Sekelas saya saja dikerjain, bagaimana saudara-saudara kita yang di bawah ini? dan saya akan buktikan bahwa ini zalim dan saya tadinya mau diperas Rp 20 miliar, katanya harus bayar denda ganti rugi atau apa. Saya bilang nalarnya di mana? Lagi susah, orang-orang dagangan sepi, ada nasabah mau bayar utang, lunas -semua sekarang pada macet direstrukturisasi- kita mau bayar lunas tapi dikerjain," tambahnya.
Setelah pernyataannya soal bank syariah heboh di publik, Jusuf Hamka meminta maaf. Pernyataan lengkapnya di halaman selanjutnya.
(toy/fdl)