4 Faktor Penentu Stimulus PEN Tepat Sasaran Menurut Bos Himbara

4 Faktor Penentu Stimulus PEN Tepat Sasaran Menurut Bos Himbara

Angga Laraspati - detikFinance
Jumat, 06 Agu 2021 22:07 WIB
Sunarso, chief executive of Bank Rakyat Indonesia Tbk., gestures during an interview with Reuters at his office in Jakarta, Indonesia, April 27, 2021. Picture taken April 27, 2021. REUTERS/Willy Kurniawan
Foto: REUTERS/WILLY KURNIAWAN
Jakarta -

Ketua Umum Himbara Sunarso memaparkan setidaknya ada 4 faktor yang membuat stimulus bisa tepat sasaran. Langkah ini dilakukan untuk mendongkrak pemulihan ekonomi akibat terhantam pandemi COVID-19.

"Ke depan dalam penyaluran stimulus peran Himbara sangat besar karena penyaluran stimulus kan gak gampang. Ada 4 komponen agar stimulus tepat sasaran," ujar Ketua Umum Himbara Sunarso dalam Webinar 'Sinergi Menjaga Momentum dan Optimisme Pemulihan Ekonomi', Jumat (6/8/2021).

Sunarso menjelaskan faktor yang pertama adalah dana stimulus itu harus ada terlebih dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk ini kami mengapresiasi Kementerian Keuangan yang telah menyediakan duit untuk stimulus," imbuh.

Faktor kedua yaitu data dari penerima stimulus harus ada dan valid, apalagi pada awal pandemi, banyak polemik soal data penerima bantuan sosial dan lain-lain. Selanjutnya, faktor ketiga adalah sistem teknologi informasi yang kredibel agar penyaluran dana stimulus cepat, luas, dan transparan.

ADVERTISEMENT

Faktor yang keempat adalah komunikasi dengan stakeholder yang terlibat termasuk para penerima stimulus.

"Dalam hal ini Himbara cukup kuat dalam data (masyarakat), sistem penyaluran, dan komunikasi pada penerima," kata Sunarso.

Dia menambahkan kebijakan lain yang harus diapresiasi dalam mendorong pemulihan ekonomi adalah kebijakan pelonggaran penilaian kualitas kredit Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kebijakan ini dibutuhkan perbankan untuk menyelamatkan kualitas kredit, terutama UMKM.

"Selain itu ada berbagai kelonggaran likuiditas yang diberikan oleh Bank Indonesia seperti penurunan suku bunga dan lain lain. Stimulus dari pemerintah, pelonggaran aturan OJK, pelonggaran likuiditas ini yg membuat hasil agregat PDB tumbuh 7,07%," tuturnya.

(ega/hns)

Hide Ads