Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperpanjang hingga 16 Agustus. Saat yang sama diskon Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) sebesar 100% berakhir bulan ini juga.
PPKM dan relaksasi PPnBM menjadi cara baru dalam membeli mobil baru. Meski demikian, selain membeli mobil, tentu asuransi mobil biasanya penting guna melindungi risiko kehilangan hingga kerusakan kendaraan.
Bagi yang membeli mobil secara kredit, umumnya kendaraan sudah memiliki asuransi. Sedangkan untuk mereka yang membeli mobil secara tunai, maka harus melengkapi kendaraan dengan asuransi mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut perencana keuangan sekaligus Financial Educator Lifepal, Aulia Akbar selain melindungi mobil dari risiko buruk yang mungkin terjadi, asuransi juga membantu menjaga kondisi keuangan tetap stabil.
Berikut tips atur uang untuk pemilik kendaraan yang masih butuh memiliki asuransi tambahan:
1. Perlunya Asuransi Bagi Mobil
Menurut Aulia, satu-satunya yang bisa melindungi dari risiko finansial atas rusak atau hilangnya mobil adalah asuransi mobil. Dia menjelaskan asuransi mobil terdiri dari all risk dan total loss only (TLO). All risk akan menanggung apapun risiko yang terjadi, termasuk lecet di bagian bodi asal sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Sedangkan TLO menanggung biaya pertanggungan ketika mobil Anda hilang, atau mengalami kerusakan total hingga mencapai 70% dari harga mobil. TLO cenderung lebih murah daripada all risk. Namun, pemilihannya harus disesuaikan," katanya dalam keterangannya, dikutip Sabtu (14/8/2021).
Jika telah melengkapi kendaraan dengan asuransi all risk atau TLO, disarankan untuk menggunakan jenis asuransi Comprehensive, yaitu asuransi yang menjamin risiko kerugian atau kerusakan sebagian (partial loss) maupun keseluruhan (total loss) yang diakibatkan oleh semua risiko sepanjang tidak dikecualikan dalam polis.
"Ini berarti perusahaan asuransi akan membayar klaim untuk semua jenis kerusakan, mulai dari yang ringan, rusak berat, hingga kehilangan," lanjutnya.
Dalam jenis asuransi Comprehensive kita bisa menambahkan perluasan jaminan perlindungan agar terhindar dari risiko kerusakan seperti dalam kerusuhan mobil mengalami penyok, spion patah, kaca pecah, dan lainnya.
"Adapun jenis-jenis peluasannya berupa, jaminan kerusuhan, angin topan, banjir, badai, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, hingga tanggung jawab hukum pihak ketiga," imbuhnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
2. Cicil Mobil Sesuai Keadaan Kantong
Sebelum membeli atau mencicil mobil, harus diketahui terlebih dahulu berapa besaran bulanan cicilan mobil yang akan dikeluarkan. Cara mengukurnya tentu saja dengan mengetahui debt service ratio (DSR)
"DSR menunjukkan total cicilan utang yang kita miliki berbanding pemasukan bulanan, tidak hanya cicilan mobil, melainkan juga cicilan kartu kredit, dan kredit lainnya bila ada," ujarnya.
Untuk menghitung nilai DSR, Anda bisa melakukan perbandingan dari jumlah total cicilan Anda dengan pemasukan bulanan. Bila besaran cicilan mobil dan utang-utang lainnya masih di bawah 35% dari penghasilan, maka jumlah cicilan itu masih wajar.
Penghitungan itu bisa dilakukan di Kalkulator Angsuran Kredit Flat dari Lifepal. Dengan itu, bisa menghitung, berapa tenor cicilan paling tepat, agar besaran cicilan yang Anda bayarkan tiap bulan tidak melebihi 35% dari penghasilan.
3. Siapkan Dana Cadangan Mobil
Ada sejumlah pengeluaran tahunan yang harus dikeluarkan saat beli mobil, seperti biaya ganti oli, servis ringan, servis besar, premi asuransi mobil, hingga pajak mobil tahunan.
Jadi, bedakan dana cadangan dengan dana darurat. Dana darurat akan lebih ditujukan untuk pengeluaran-pengeluaran yang bersifat mendadak saja seperti, mengganti ban yang kempes di jalan, ganti aki mobil yang sudah habis masa pakai, atau membayar OR (own risk) asuransi mobil.
Namun, tujuan memiliki dana cadangan (sinking fund) agar tidak menggunakan dana darurat untuk setiap kebutuhan mobil. Tipsnya, coba sisihkan setidaknya 1% hingga 5% dari pemasukan per bulan untuk dana cadangan mobil.
"Simpan saja dana tersebut di tabungan agar tetap likuid," tutupnya.
(ara/ara)