Bank bjb kini juga memiliki sistem anti fraud untuk memantau layanan online ke seluruh wilayah dan cabang yang mendeteksi potensi fraud. Fitur ini dikembangkan untuk mendeteksi dini seiring rentannya serangan siber pada sistem digital.
Pihaknya juga terus melakukan edukasi kepada nasabah agar menjaga kerahasiaan pin dan sandinya, karena kedua hal ini bisa menjadi awal masalah fraud di layanan perbankan.
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada menilai pencapaian BJBR memberikan gambaran bahwa masih adanya peluang pertumbuhan meski di tengah pandemi Covid-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada periode Semester I-2021, kredit KPR bank BJBR tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 12,5% year on year (yoy) menjadi Rp 7,2 triliun, dari sebelumnya berada di angka Rp 6,4 triliun," ujar Reza.
Bahkan Reza menyebut kinerja BJBR didukung dengan permintaan kredit dari masyarakat dinilai baik. "Itu baru dari pertumbuhan KPR, belum dari penyaluran kredit untuk usaha dan lainnya sehingga memberikan tambahan kinerja pada BJBR," katanya.
Menurutnya, dengan masuknya BJBR ke dalam era digitalisasi dapat menambah persaingan di industri perbankan. Reza mengatakan persaingan yang sehat di mana nantinya masyarakat yang merasakan manfaatnya.
(das/ara)