Bank Indonesia (BI) sudah mengantisipasi rencana tapering yang akan dilakukan oleh The Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat (AS) yang akan menaikkan suku bunga baik di pasar maupun US Treasury Yield.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan saat ini komunikasi Fed sudah cukup jelas, sehingga pasar bisa memperkirakan kondisi perekonomian. Tapering off adalah kebijakan yang diambil bank sentral untuk mengurangi stimulus berupa pembelian surat berharga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan demikian pasar memahami pola kerja atau kerangka kerja dari Fed," kata Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis (19/8/2021).
Perry menyebutkan saat ini BI mengelola kebijakan dengan triple intervention. Lalu cadangan devisa Indonesia yang relatif tinggi sudah lebih dari cukup untuk stabilisasi.
Dia mengungkapkan dengan keseimbangan kebijakan yang dilakukan, BI optimis jika kebijakan tapering The Fed ini dampaknya tidak sebesar taper tantrum tahun 2013.
"Fed tapering yang akan terjadi dilakukan, ini dampaknya global maupun emerging market insyaallah tidak akan sebesar taper tantrum 2013," tambah dia.
Perry mengungkapkan The Fed sudah berkomunikasi berkali-kali kepada pasar dan pasar juga sudah bereaksi.
"Fed sudah dari waktu ke waktu komunikasi, perkiraannya, pembahasannya, kapannya. Itu terus-terusan dilakukan, sehingga pasar juga paham dengan reaksi itu," jelas dia.
(kil/ara)