Pinjaman ke Fintech Masih Tumbuh Selama Pandemi, Ini Datanya

Pinjaman ke Fintech Masih Tumbuh Selama Pandemi, Ini Datanya

Tim detikcom - detikFinance
Kamis, 09 Sep 2021 17:03 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Penyaluran dana Fintech Peer to Peer Lending (P2P) secara nasional dari Januari 2021 hingga Juli 2021 menurut data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencapai Rp 86,5 triliun. Sementara penyaluran dana Fintech AsetKu dari awal tahun hingga Juli 2021 mencapai lebih dari Rp 14 triliun.

Manajemen AsetKu Jimmi Adhe Kharisma mengatakan kontribusi penyaluran dana AsetKu 2021 mencapai 16,1% dari total penyaluran pinjaman secara nasional. Tidak sampai disitu karena angka tersebut masih akan mengejar target penyaluran pinjaman AsetKu hingga akhir 2021.

"Target kami total penyaluran dana pinjaman 2021 sebesar Rp 18 triliun. Masih ada empat bulan untuk mencapai angka tersebut. Kami optimis jika melihat angka penyaluran tahun lalu," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/9/2021).


Selain target total penyaluran dana, AsetKu juga berencana untuk meningkatkan jumlah pengguna baru hingga akhir 2021.

"Tentu kami memiliki target untuk meningkatkan jumlah pengguna, karena hingga kini kami melihat masih banyak potensi yang belum tersentuh. Kami harap dapat meningkatkan pengguna aktif kami hingga enam juta pengguna baru di tahun ini," katanya.

Menurut Jimmi, hal ini dapat di capai dengan menjalin kerjasama dengan pihak ketiga untuk meningkatkan jumlah user acquisition.

"Tahun ini kami fokus mengembangkan tim business development untuk mengejar rencana-rencana 2020 yang sempat tertunda. Nantinya kami harap AsetKu dapat menjadi satu aplikasi yang memberikan solusi untuk semua kebutuhan finansial pengguna kami," jelas dia.

Jimmi menambahkan, selain strategi perluasan bisnis AsetKu juga sedang membangun community relations. Komunitas ini nantinya dapat berbagi pengetahuan seputar finansial dan berdiskusi mengenai topik-topik tertentu dengan pengguna AsetKu.

"Tujuan AsetKu bukan hanya sekedar meningkatkan angka penyaluran dana, namun kami juga ingin pengguna kami mendapatkan wawasan yang lebih luas setelah menggunakan aplikasi AsetKu. Pengetahuan semakin bertambah dan bisa menemukan jawaban atau solusi seputar finansial yang mereka cari di dalam komunitas ini," katanya.

Menurut Jimmi, edukasi tidak kalah pentingnya begitupun dengan komunikasi. Di tahun ini AsetKu juga menambahkan akses komunikasi agar lebih dekat dengan pengguna. AsetKu memutuskan untuk membuat grup resmi di media telegram untuk memfasilitasi komunikasi AsetKu dengan pengguna dan menghindari berbagai tindak penipuan yang mengatasnamakan AsetKu. (fdl/fdl)


Hide Ads