Banyak Data SLIK 'BI Checking' Salah, OJK ke Mana?

Banyak Data SLIK 'BI Checking' Salah, OJK ke Mana?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 16 Sep 2021 10:48 WIB
BRISTOL, UNITED KINGDOM - AUGUST 11:  In this photo illustration a woman uses a credit card to buy something online on August 11, 2014 in Bristol, United Kingdom. This week marks the 20th anniversary of the first online sale. Since that sale - a copy of an album by the artist Sting - online retailing has grown to such an extent that it is now claimed that 95 percent of the UK population has shopped online and close to one in four deciding to shop online each week.  (Photo Illustration by Matt Cardy/Getty Images)
Ilustrasi/Foto: GettyImages

Sebelumnya Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik Anto Prabowo mengungkapkan data SLIK adalah berasal dari Laporan Pelapor (Bank dan LJK pelapor lain).

"Bukan hasil migrasi dari sistem lain/sebelumnya seperti sistem informasi debitur (SID)," kata dia saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (15/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SLIK adalah sebuah catatan informasi riwayat debitur bank dan lembaga keuangan lainnya. Dulunya SLIK dikenal dengan nama Sistem Informasi Debitur (SID) BI atau BI checking.

Biasanya data SLIK ini jadi salah satu perhitungan bank atau lembaga keuangan ketika ingin menyalurkan kredit. Sebelumnya SLIK ini bernama Sistem Informasi Debitur (SID) yang ada di Bank Indonesia (BI) atau lebih dikenal dengan nama BI Checking.

ADVERTISEMENT

Per 1 Januari 2018 SID berganti menjadi SLIK dan berada di bawah pengelolaan OJK untuk pengawasan layanan informasi keuangan yang menyediakan informasi debitur (iDeb).


(kil/eds)

Hide Ads