Mau Beli Asuransi Ini? Jangan Ngamuk Kalau Nanti Rugi

Mau Beli Asuransi Ini? Jangan Ngamuk Kalau Nanti Rugi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 15 Okt 2021 18:45 WIB
Business woman showing insurance document over white desk at office
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/eternalcreative
Jakarta -

Asuransi produk unit link saat ini masih menemui banyak masalah. Banyak nasabah yang mengeluhkan jika mereka merasa terjebak dengan produk ini. Pasalnya selama proses penawaran, pihak agen asuransi tidak menjelaskan secara detail dan cuma menjelaskan proyeksi keuntungan yang didapatkan.

Padahal dalam produk tersebut ada risiko-risiko yang harus dipahami dan dimengerti oleh calon pemegang polis. CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman mengungkapkan sebelum membeli asuransi seharusnya mencari yang sesuai dengan kebutuhan.

"Pilih asuransi sesuai kebutuhan, secukupnya dan semampunya," kata dia dalam diskusi online, Jumat (15/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan, selain itu juga harus diperhatikan jenisnya apakah term life, endowment, whole life, sampai kesehatan. Kemudian juga pola pembayaran premi yang sesuai dengan masa perlindungan.

"Asuransi ini bukan untuk cari cuan, tapi dari cinta. Karena ini konsep gotong-royong untuk risiko finansial," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Financial Educator Money Aliyah Natasya mengungkapkan jika sebelum membeli produk asuransi calon pemegang polis harus mendengarkan dan memahami apa yang dijelaskan oleh agen.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Apalagi ada free look period. "Ini bisa untuk melihat apakah cocok dengan saya atau nggak. Jadi di waktu itu bisa dipikirkan lagi, ditimbang-timbang sampai akhirnya tanda tangan kontrak," jelas dia.

Menurut Aliyah memang, dalam kontrak perjanjian ini bahasa yang digunakan lebih sulit dipahami dibandingkan yang lainnya. Oleh karena itu dia mendorong perusahaan asuransi untuk mempermudah bahasa atau penjelasan dengan membuatkan kamus agar calon nasabah bisa lebih mudah memahaminya.

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon mengungkapkan memang saat ini produk unit link masih diminati oleh masyarakat karena merupakan kombinasi proteksi dan investasi.

"Ini masih jadi jawaban dari kebutuhan sebagian masyarakat Indonesia untuk produk asuransi jiwa yang menawarkan kemudahan kepada masyarakat untuk tidak perlu punya dua produk," kata dia.



Simak Video "Blak-blakan Wanda Hamidah soal Kekecewaan Terhadap Pihak Asuransi"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads