Ekonomi RI Masih Lebih Ngebut dari Negara Lain, Ini Buktinya

Ekonomi RI Masih Lebih Ngebut dari Negara Lain, Ini Buktinya

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 20 Nov 2021 16:30 WIB
Ekonomi RI
Ekonomi RI Masih Lebih Ngebut dari Negara Lain, Ini Buktinya
Surabaya -

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dinilai lebih baik dibandingkan negara lain. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter, I G P Wira Kusuma mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 3,5% lebih baik dibandingkan negara lain seperti Malaysia dan thailand.

"Itu menunjukkan perbaikan ekonomi tetap berjalan, positif. Kita lihat misalnya peers seperti Malaysia dan Thailand yang masih kontraksi. Jadi meski kita melambat dari 7,07%, kita masih positif dan itu mengindikasikan pemulihan berlangsung," katanya kata dia dalam Pelatihan Wartawan Bank Indonesia di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/11/2021).

Menurut peranannya, kontraksi ekonomi Indonesia tahun lalu tidak terlalu dalam dibandingkan dengan banyak negara yang minusnya 8-9%,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita hanya 2, sekian persen. Sehingga walaupun itu tumbuh 3%, itu sudah tinggi. Sehingga memang tentu tidak bisa di-push lebih tinggi lagi," katanya.

Dijelaskan, banyak peningkatan yang terjadi di ekonomi Indonesia. Misalnya ekspor nonmigas negara tujuan utama meningkat. Impor juga meningkat, barang konsumsi, modal, dan bahan baku meningkat meski di tengah permintaan domestik yang rendah.

ADVERTISEMENT

"Itu artinya impor meningkat itu ke depan akan digunakan untuk berproduksi dan menjadi indikasi pemulihan membaik," jelasnya.

Sementara, Senior Economist Dan Founder The Indonesia Economic Intelligence, Sunarsip mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disebut membaik ini berkat kontribusi dari kemampuan otoritas di dalam menjaga stabilitas makroekonomi seberapa pun biayanya.

"Pemerintah dengan PEN seberapa pun biayanya, lalu BI menerbitkan kebijakan QE dan suku bunga rendah, menerbitkan banyak kebijakan makroprudensial ekonomi, melonggarkan LTV dan lainnya. Itu adalah upaya menjaga stabilitas dan menurut saya cukup berhasil," jelasnya.

Lanjut halaman berikutnya.

Meski demikian masih ada hal hal yang dimanfaatkan maksimal. misalnya pelaku usaha memanfaatkan insentif moneter, makroprudensial, mikroprudensial, insentif fiskal.

"Belum termanfaatkan secara maksimal oleh dunia usaha, sepertinya dunia usaha masih memiliki hambatan teknis," tutupnya.


Hide Ads