BI Sudah Lakukan Apa Saja buat Pulihkan Ekonomi RI?

BI Sudah Lakukan Apa Saja buat Pulihkan Ekonomi RI?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 01 Des 2021 11:16 WIB
Demi memulihkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi, pemerintah menyiapkan dana pemulihan ekonomi nasional atau PEN yang besarnya mencapai Rp 699,43 triliun.
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Di akhir 2021 ini, pandemi COVID-19 masih terus terjadi namun ekonomi global dan Indonesia terus dipulihkan. Bank Indonesia (BI) memiliki sejumlah jurus untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan salah satu syaratnya adalah mempercepat vaksinasi.

"Agar imunitas massal terbentuk dan secara bertahap membuka sektor perekonomian," kata dia dalam acara BIRAMA, Rabu (1/12/2021).

Perry mengungkapkan, selanjutnya adalah pengembangan ekonomi digital. Kemudian penyusunan langkah bersama menuju ekonomi dan keuangan hijau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu BI juga bersinergi juga dengan Kementerian Keuangan terkait koordinasi yang erat untuk fiskal dan moneter demi menjaga stabilitas makro ekonomi dan memulihkan ekonomi, termasuk partisipasi BI di APBN.

Digitalisasi ekonomi keuangan nasional juga sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan dan keuangan inklusif.

ADVERTISEMENT

BI memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan diprakirakan tumbuh 4,7% - 5,5%. Hal ini didorong oleh berlanjutnya perbaikan ekonomi global yang berdampak pada kinerja ekspor yang tetap kuat.

Serta meningkatnya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi dan investasi. Hal ini didukung vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan.

Perry mengatakan sinergi kebijakan yang erat dan kinerja perekonomian tahun 2021 menjadi modal untuk semakin bangkit dan optimis akan pemulihan ekonomi Indonesia yang lebih baik pada tahun 2022.

Penguatan sinergi dan inovasi ditujukan untuk menciptakan imunitas masal dari pandemi COVID-19.

"Dan pembukaan kembali sektor ekonomi prioritas, mendorong pemulihan ekonomi dalam jangka pendek melalui kebijakan peningkatan permintaan, serta memperkuat pertumbuhan yang lebih tinggi dalam jangka menengah melalui kebijakan reformasi struktural," kata Perry.


Hide Ads