Bank of England (BoE) menjadi bank sentral pertama yang menaikkan suku bunga sejak pandemi COVID-19 yang menekan ekonomi dunia. BoE menaikkan suku bunga dari 0,1% menjadi 0,25%.
Mengutip Reuters, kenaikan suku bunga ini adalah kejutan, karena di luar prediksi para pelaku pasar. BoE menyebut harus mengambil langkah serius, bahkan ketika varian baru Omicron melanda Inggris.
Hal ini karena adanya potensi kenaikan inflasi hingga 6%, tiga kali lebih tinggi dari target yang sudah ditetapkan sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasar tenaga kerja semakin ketat, bahkan ada tekanan inflasi," tulis keterangan BoE, Kamis (16/12/2021).
Varian Omicron ini memang akan mengganggu aktivitas perekonomian Inggris dalam jangka pendek dan mempengaruhi angka inflasi pada jangka menengah.
Sejumlah ekonom yang sebelumnya disurvei Reuters memperkirakan jika BoE akan mempertahankan suku bunga di level 0,1% karena adanya varian Omicron yang menyebabkan kenaikan kasus COVID-19 di Inggris.
Analis Pantheon Macroeconomics Samuel Tombs mengungkapkan keputusan kenaikan bunga ini mencerminkan khawatirnya bank sentral dengan ekspektasi inflasi.
"Bank sentral menilai ada risiko yang harus dihadapi ketika pengambilan kebijakan moneter ini. Apalagi ada target inflasi sebesar 2%," jelas dia.
Pasar memproyeksi suku bunga acuan akan menjadi 0,5% pada Maret tahun depa dan 1% pada September 2022.